nasional

Ini potensi kekerasan berbasis gender pada Pilkada 2024, antisipasi dari sekarang

Selasa, 25 Juni 2024 | 12:00 WIB
Koordinator Pengelolaan Pengetahuan Kalyanamitra, Lailatin Mubarokah, saat memberikan keterangan di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (24/6/2024). ( ANTARA/Rio Feisal)


HARIAN MERAPI - Pilkada serentak pada 2024 berpotensi terjadi kekerasan berbasis gender, sehingga harus diantisipasi sejak sekarang.


Analisis tersebut disampaikan organisasi masyarakat sipil Kalyanamitra melalui Koordinator Pengelolaan Pengetahuan, Lailatin Mubarokah, di kawasan Menteng, Jakarta, Senin.


Ia menilai kekerasan berbasis gender (KBG) berpotensial meningkat dalam Pilkada 2024 dibandingkan Pemilu 2024.

Baca Juga: Kroasia Kontra Italia Imbang 1-1, Peluang Luka Modric dkk Lolos Fase Gugur Sangat Tipis

“Akan semakin meningkat dari saat pemilu karena persinggungan politik yang ada di daerah akan semakin kuat di masyarakat,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa bentuk-bentuk KBG yang dapat terjadi selama Pilkada 2024 meliputi; dilarang atau dipaksa untuk memilih kandidat tertentu, dieksploitasi untuk mendanai kampanye, hingga ujaran kebencian terhadap kandidat perempuan atau kelompok rentan dengan menganggap tidak kompeten

“Ada yang sampai (mengancam, red.) nanti bantuan sosialnya tidak dikasih, atau ada juga nanti beasiswa untuk anaknya akan dicabut, atau kehilangan pekerjaan,” ujarnya.

Selain itu, ia berpendapat lingkungan sosial maupun partai politik juga dapat berperan melakukan KBG, seperti melakukan kekerasan dan intimidasi terhadap pemilih maupun penyelenggara pilkada untuk memanipulasi suara.

Baca Juga: Daftar 33 Pemain yang Dipanggil Indra Sjafri untuk TC Timnas U-19 di Jakarta

“Bila memang ditemukan kekerasan berbasis gender dalam pilkada yang dilaksanakan, ini juga perlu diangkat. Jadi, isunya kemudian tidak hanya berhenti, dan tidak tahu mau ke mana, tetapi kita bareng-bareng mengadvokasikan agar pemerintah memiliki mekanisme yang memang benar-benar dibuat khusus untuk pencegahan dan penanganan,” katanya.

Sementara itu, ia menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan mengenai KBG dalam Pemilu 2024.

“Untuk memperlihatkan dampak yang ada mengenai kekerasan berbasis gender atas pemilu sebelumnya bahwa dampaknya tidak hanya untuk korbannya, tetapi juga pada menurunnya partisipasi perempuan secara umum, di mana partisipasi perempuan menurun dalam ruang-ruang pengambilan keputusan, maka juga kepentingan-kepentingan perempuan dan kelompok rentan dalam kebijakan ini juga akan luput,” jelasnya.*

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB