sleman

Manfaat ikut tabungan kurban dan dirangkai pengajian, perkuat silaturahmi hingga permudah bisa ikut ibadah kurban

Kamis, 9 Mei 2024 | 16:10 WIB
Petugas tabungan kurban di Masjid Al Barokah Ngentak Seyegan ketika menerima setoran uang tabungan. (Sulistyanto)

HARIAN MERAPI- “Bismillah, InsyaAllah Tahun ini Saya Bisa Berkurban.” Ini salah satu kalimat yang tertulis pada sampul depan buku tabungan kurban jamaah Masjid Al Barokah Ngentak Seyegan Sleman.

Bahkan ada pula foto suasana penyembelihan hewan kurban, sehingga baik foto maupun kalimat daam buu tabuan kurban tersebut kian menguatkan semangat untuk bisa ikut ibadah kurban.

Ditambah lagi, usai kegiatan menabung melalui tabungan kurban dirangkai pengajian rutin dan mendekati Idul Adha, materinya seputar keutamaan ibadah kurban.

Baca Juga: Lawan Guinea pada Babak Play Off Olimpiade Paris 2024 Malam Ini WIB, Timnas U-23 Indonesia Tak Bisa Full Team, Ini Pemain yang Absen

Seperti halnya di Masjid Al Barokah tersebut, setiap Senin ada kegiatan menabung sebagai tabungan kurban (usai Maghrib).

Lalu selepas Isya disambung pengajian, makan bersama dan ramah-tamah. saat ini jumlah peserta tabungan kurban ada 59 orang. Masing-masing perseta setiap minggunya, mayoritas menabung antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000.

Menurut Ketua Tabungan Kurban Masjid Al Barokah, Ma’ruf Fahrudin, total tabungan selama sekitar satu tahun, setiap penabung mayoritas mempunyai tabungan antara Rp 2 juta hingga Rp 4 juta.

Sehingga, banyak dari peserta tabungan kurban tersebut, bisa ikut berkurban sapi ataupun kambing/domba. Jika dari jumlah tabungan, masih ada sisa tak dapat diambil untuk keperluan lain, karena akadnya sebagai tabungan untuk membeli hewan kurban.

Baca Juga: Biadab, Presiden AS Joe Biden akui bom AS digunakan untuk bunuh warga sipil di Gaza, ini pernyataan lengkapnya

“Tapi jika masih kurang, dan mantap untuk dapat ibadah kurban, biasa mencari tambahan uang. Ada juga belum bisa mencari tambahan uang, maka berkurbannya ditunda tahun depan,” jelas Maruf, baru-baru ini.

Yang sudah siap berkurban sapi, misalnya H Hajid M Bardan, Giyo S, Dian K, M Fahrudin dan Keman. Adapun, ustadz-ustadz yang biasa memberi pengajian rutin Senin malam di Al Barokah, misalnya Kang Puji, Kang Kurnia, Kang Mahroji, Kang Sutrisno dan Kang Agus Sutono.

Ditambahkan Maruf, pasca Idul Fitri pengajian rutin tersebut pernah libur, sehingga ketika dimulai lagi sekalian ada Syawalan.

Baca Juga: Kasus motor hilang saat dikirim lewat jasa ekspedisi, ternyata barangnya ada di sini

Baik pas Syawalan maupun tidak, tersedia konsumsi makan bersama, antara lain bisa wujud soto, bakso, kupat tahu, bubur ayam hingga opor ayam.

Halaman:

Tags

Terkini