nasional

Pro, kontra dan hoaks soal Wolbachia. Begini faktanya....

Jumat, 24 November 2023 | 18:55 WIB
Tangkapan layar Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu saat menyampaikan keterangan dalam konferensi pers virtual bertajuk Penanganan Dampak Polusi Udara Bagi Kesehatan Masyarakat diikuti dari Jakarta, Senin (28/8/2023). (ANTARA/Andi Firdaus)

HARIAN MERAPI - Sejumlah berita hoaks banyak beredar di dunia mayamengiringi program nyamuk ber-Wolbachia. Padahal program tersebut masuk dalam strategi nasional.

"Kemenkes sudah melakukan ini (program nyamuk ber-Wolbachia) dan masuk ke dalam strategi nasional berdasarkan kajian, rekomendasi WHO dan juga benchmark negara lainnya," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu dalam taklimat media tentang Wolbachia yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat (24/11/2023).

Maxi menilai di era yang terbuka ini, kemungkinan adanya hoaks terkait berbagai hal termasuk kesehatan sangat mudah ditemukan.

Baca Juga: Sebagai Bentuk Ekspresi Diri, Kolaborasi Ikonik Rahasia Beauty dengan Naura Ayu Hadirkan Lip Oil Tint dan Liquid Blush

Untuk itu, Kemenkes terus melakukan upaya dalam memberikan informasi yang baik, tidak hanya dari Kemenkes, namun juga sejumlah pakar dan peneliti.

"Termasuk dukungan dari tokoh seperti Dahlan Iskan yang menulis hal baik soal ini (Wolbachia). Kita ingin setiap orang paham tentang manfaat dari teknologi ini," ujarnya.

Terkait adanya pro dan kontra soal Wolbachia di Bali, dia menyebutkan hal itu diakibatkan oleh sosialisasi yang belum terlaksana dengan baik, sehingga belum seluruh masyarakat disana terinformasi dengan baik.

"Tentu perlu dilakukan sosialisasi secara terus menerus," ucapnya.

Baca Juga: Usman Kansong sebut naskah Perpres tentang Publisher Rights sudah tahap final, begini salah satu isinya

Maxi menyatakan penerapan strategi penanggulangan demam berdarah dengue (DBD) dengan bakteri Wolbachia merupakan salah satu bagian dari upaya pemerintah yang diwujudkan dalam Strategi Nasional (Stranas) Penanggulangan Dengue 2021-2025.

Hal tersebut, kata dia, menjadi penting untuk dilakukan mengingat kasus DBD selalu terjadi setiap tahunnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi menyebutkan terdapat 76.449 kasus dengue dengan 571 kematian sejak Januari hingga November 2023 ini, turun dari 143.300 dengan 1236 kematian pada 2022 lalu.

"Sebetulnya, kita sudah bisa menurunkan lebih dari separuh kasus tahun lalu, tetapi angka kematian ini masih cukup tinggi. Sehingga kita perlu membuat atau melakukan inovasi dalam rangka mencegah dan mengendalikan dengue," tutur Imran seperti dilansir Antara.(*)

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB