nasional

Pencalonan Gibran sebagai Bacawapres Prabowo merupakan langkah Golkar yang paradoks

Minggu, 22 Oktober 2023 | 11:55 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) didampingi Sekjen Lodewijk Freidrich Paulus (kanan) menyerahkan surat keputusan Rapimnas ke-2 Partai Golkar kepada Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (21/10/23). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

HARIAN MERAPI - Langkah politik Golkar yang mencalonkan Gibran Rakabuming Raka sebagai Bacawapres mendampingi Prabowo menjadi sesuatu yang paradoks.

Menurut pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang, langkah politik Golkar lebih mementingkan kader partai lain dibandingkan kadernya sendiri.

"Pada saat kader Golkar Ridwan Kamil masuk sebagai salah satu cawapresnya Ganjar Pranowo, petinggi Golkar justru mengambil sikap kontra dibandingkan pro," kata Ahmad Atang di Kupang, Minggu (22/10/2023).

Baca Juga: Tak ada permohonan SKCK atas nama Gibran Rakabuming, begini penjelasan Polda Jateng

Golkar secara resmi melalui Rapimnas telah memutuskan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto.

Sikap politik partai Golkar bukan sesuatu yang mengagetkan karena wacana ini sudah dibaca publik sejak lama.

Hal ini dapat difahami mengingat koalisi Indonesia maju (KIM) sejak awal di desain untuk mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, maka partai koalisi seperti PAN, Golkar, PBB dan Gelora tetap satu suara mendukung pasangan ini.

Baca Juga: Rapimnas Golkar usung Gibran bakal cawapres dampingi Prabowo, begini jawaban Gibran

Sementara Demokrat sebagai pendatang baru tentu mengikuti irama yang sama, kata Ahmad Atang yang juga Direktur Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Kupang itu.

Dia mengatakan dalam sejarah pilpres, Golkar selalu menjadi partai pendukung dan bukan menjadi partai pengusung. Kader-kader Golkar selalu kalah populer dengan kader partai lain sehingga sikap politik mendukung figur dari partai lain.

Walaupun Golkar pernah menjadi partai pengusung Wiranto dan Yusuf Kalla namun hanya berhenti pada kedua figur tersebut dan tidak ada kelanjutannya, katanya.

Baca Juga: Terima SK rekomendasi bacawapres dari Golkar, begini sikap Gibran Rakabuming

Dia menambahkan pilihan politik ini akan beresiko terhadap elektabilitas Golkar pada pemilu mendatang.

Hal ini perlu diwaspadai karena antara pemilu dan pilpres berlangsung pada momentum yang sama, katanya.(*)

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB