HARIAN MERAPI - Kaesang Pangarep yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) punya cara sendiri dalam berpolitik.
Menurut Kaesang, berpolitik itu harus santuy, jangan saling menghujar, serta dilakukan degnan riang gembira.
Kaesang Pangarep mengingatkan seluruh masyarakat untuk berpolitik bebas dari ketegangan dan jangan saling menghujat apabila mempunyai pilihan yang berbeda.
Baca Juga: Batasan umur dalam aturan capres dan cawapres jadi perdebatan, ini penjelasan Jimly Asshiddiqie
"Kita itu berpolitik dengan riang gembira dengan santun dan santuy, karena kita harus tahu di pemilu yang akan datang narasinya adalah pemilu yang damai. Jadi, jangan ada yang saling menghujat," kata Kaesang dalam safari politik di Pondok Pesantren Gedongan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu.
Putra bungsu Presiden Joko Widodo itu juga menambahkan bahwa mengkritik tetap boleh dilakukan, karena itu adalah hak setiap warga negara Indonesia. Namun, dia mengimbau agar kritik disampaikan dengan santun untuk menciptakan suasana sejuk di Pemilu 2024.
Lebih lanjut, Kaesang juga mengungkapkan ada banyak serangan yang dialamatkan kepada dirinya usai menjabat sebagai ketua umum PSI. Meski demikian, dia enggan menanggapi serangan tersebut dan memilih berkelakar bahwa serangan itu membuatnya semakin terkenal.
"Saya sekarang Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, baru tiga mingguan. Mungkin satu bulan itu nanti, di tanggal 23 Oktober, saya masih anget-angetnya, masih diserang sana-sini. Alhamdulillah, karena kalau nggak diserang, mungkin kami enggak terkenal," katanya.
Kaesang mengungkapkan kedatangan dirinya ke Pondok Pesantren Gedongan dalam rangka safari politik dan mengajak para pengurus ponpes beserta para santri untuk menggunakan hak pilih mereka pada Pemilu Serentak 2024.
"Yang penting, buat saya, bukan nyoblos PSI-nya; yang penting adalah dateng ke TPS (tempat pemungutan suara), ikut andil dalam Pemilu 2024 nanti, dan yang pasti jangan lupa untuk nyoblos presidennya juga," kata Kaesang.
Baca Juga: Pengalaman horor Patmo jadi tukang ojek pangkalan, dapat penumpang perempuan genit sampai terlena
Dalam safari politiknya ke Ponpes Gedongan Cirebon tersebut, Kaesang juga mendapat kehormatan menyandang gelar Santri Kehormatan oleh pengurus Pondok Pesantren Gedongan, Kiai Ahmad Marzuki.