HARIAN MERAPI – Partai Persatuan Pembangunan terus mendorong Sandiaga Salahudin Uno untuk dipasangkan dengan Ganjar Pranowo.
Namun Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mempersilakan PPPP keluar dari kerja sama politik atau koalisi partai pendukung Ganjar Pranowo.
Opsi ini dapat diambil jika Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP Sandiaga Uno tidak dipilih sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).
Baca Juga: Kualitas udara sangat buruk, Pemprov DKI terapkan sistem kerja hibrida WFO-WFH mulai September
Alasannya, PDIP mengklaim lebih mengedepankan prinsip kesukarelaan dan tidak ada paksaan dalam menjalin kerja sama politik.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/8/ 2023).
“Monggo (kalau PPP mau keluar). Lagi-lagi kan bagi PDI Perjuangan kerja sama politik itu dasarnya harus kesukarelaan,” kata Basarah.
Baca Juga: Gara-gara beradu pandangan, empat orang warga Yogyakarta lakukan penganiayaan
Dia menegaskan, penentuan bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 akan dibahas bersama dan melihat dinamika politik mutakhir.
Menurutnya, kandidat bakal cawapres yang masuk radar PDIP seperti Sandiaga Uno, Menko Polhukam Mahfud MD, putri Presiden Gus Dur Yenny Wahid, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan Meneg BUMN Erick Thohir serta yang lainnya masih dibahas. (*)