Meski baru enam bulan berdiri, Wana Delima Mandiri melakukan sendiri penanaman tumbuhan yang digunakan untuk pakan seperti rumput pakcong, gama umami, odot serta tanaman sorgum.
"Jenis pakan yang ada di sini adalah hijauan ternak yang sudah diuji memang cocok untuk ternak. Dari penelitian IPB namanya rumput biovitas, dari UGM ada gama umami serta ada pula pakcong, odot sama rednapier," katanya.
Dijelaskan Joko, setiap jenis pakan ditanam pada masing-masing petak kemudian dipanen dan diolah menjadi silase. Dengan hasil tanam sendiri tersebut, Wana Delima Mandiri saat ini mampu memproduksi 1-2 ton pakan silase perhari dengan harga jual mencapai Rp 1.100 per kilo.
Wana Delima Mandiri bahkan sudah punya langganan tiga peternakan yakni di Imogiri Bantul, Magelang dan Panjatan.
"Produksi pakan sudah bisa terjual keluar sehingga sudah memberi income baru untuk pakan. Kemudian kambing yang ada di sini juga bisa dijual," ucapnya.
Dengan potensi pemandangan alam yang bagus, ke depannya Wana Delima Mandiri akan dikembangkan menjadi rintisan desa wisata. Selain itu, bersama dinas terkait Wana Delima Mandiri juga akan dikembangkan menjadi wisata edukasi sebagai pusat pembelajaran peternakan di Kulon Progo.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kulon Progo, Agung Kurniawan mengatakan, kegiatan presstour lokal digelar untuk publikasi potensi berbagai bidang di Kulon Progo.
Melalui kunjungan para wartawan, diharapkan potensi peternakan dan pariwisata yang dimiliki Wana Delima Mandiri dapat dikenal masyarakat lebih luas.
Baca Juga: Tampang Tersangka Penipuan Rihana Rihani Berbaju Tahanan dan Tangan Diborgol
"Salah satu misi kita adalah menggali potensi masyarakat atau lembaga yang ada di Kulon Progo. Kita biasa berkunjung ke ekonomi kreatif, UMKM dan sekarang kita berkunjung ke lembaga yang luar biasa yang punya misi kedaulatan pangan," kata Agung. *