HARIAN MERAPI - Pemerintah Kabupaten Sleman menyelenggarakan berbagai acara bakti sosial dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-107 yang jatuh pada 15 Mei 2023.
Bakti sosial diawali di Dusun Cibuk Lor, Kalurahan Margoluwih, Seyegan oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, Senin (10/4/2023).
Ketua Hari Jadi ke-107 Kabupaten Sleman, HY Aji Wulantara menyampaikan, pada tahun ini HUT Kabupaten Sleman mengangkat tema “Nyawiji Lan Murakabi Sesarengan Mbangun Sleman”.
Tema tersebut dimaknai dengan semangat gotong royong dari seluruh elemen masyarakat Sleman untuk memberikan manfaat seluas-luasnya demi Sleman Sembada.
"Arti tema ini adalah nyawiji, bukan sawiji. Jadi kalau sawiji itu sudah berbentuk dan sampai tujuannya, kalau nyawiji ini proses. Kita ini proses dalam rangka bersama-sama sesarengan mbangun Sleman," kata Aji Wulantara.
Tema ini juga seirama dengan visi Bupati dan Wakil Bupati Sleman yaitu terwujudnya Sleman sebagai rumah bersama yang cerdas, sejahtera, mampu berdaya saing, mampu menghargai perbedaan dan berjiwa gotong royong.
Baca Juga: Komunitas Skuter Pati Bagikan Takjil Selama Ramadhan
Dijelaskan Aji, bakti sosial akan dilaksanakan di 17 kapanewon di Kabupaten Sleman. Adapun bantuan yang diserahkan di antaranya, bantuan stimulan rumah tidak layak huni di 17 kapanewon, sembako sebanyak 2.320 paket bagi warga kurang mampu di 17 Kapanewon dan 4 panti.
Ada pula pemberian tali asih kepada 2.974 rois, pemberian santunan bagi 430 anak yatim dan pemberian bantuan kepada 34 lansia.
Kustini Sri Purnomo dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Hari Jadi ke-107 merupakan milik seluruh masyarakat Sleman.
Sejalan dengan tema yang diangkat pada tahun ini, Kustini mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun Sleman. Salah satunya diwujudkan melalui pelaksanaan Bakti Sosial.
Baca Juga: Jelang arus mudik Lebaran, Dishub Sleman petakan ruas jalan rawan kecelakaan, ini lokasinya
“Tanpa adanya kolaborasi tidak akan terwujud Sleman yang sudah bagus ini. Sehingga hari jadi ini adalah milik warga Sleman semua, bukan hanya milik pemerintah Kabuparen Sleman," ujarnya.
Begitu pula makna nyawiji dan murakabi, diperlukan satu kesatuan untuk semua, bermanfaat bagi masyarakat khususnya mereka yang kurang mampu dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari.
