Data yang didapatkannya, kata Purbaya adalah laporan dari perbankan sehingga valid sesuai dengan laporan pemerintah.
“Itu laporan dari perbankan. Data pemerintah, sekian, sekian, sekian,” imbuhnya.
Ia juga menyebut bahwa data yang didapatkannya sesuai dengan milik Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Data keuangan soal APBD yang masih mengendap di perbankan itu diungkap oleh Purbaya saat mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah pada Senin, 20 Oktober 2025.
“Sepertinya data saya sama dengan data Pak Tito waktu saya ke Pak Tito Senin pagi, kan Pak Tito jelaskan data di perbankan, ada beberapa angkanya mirip kok,” terangnya.
Tak Pernah Sebut APBD Jawa Barat
Selanjutnya, Purbaya menyatakan dirinya tidak pernah secara spesifik menyebut Jawa Barat dan APBD yang mengendap di bank.
“Dia hanya tahu Jabar saja, kan. Saya enggak pernah sebut data Jabar. Kalau dia bisa turunkan sendiri saya nggak tahu dari mana datanya, dia debat sama dirinya sendiri?” ucap Purbaya.
Baca Juga: Gyokeres Akhiri Puasa Gol, Arsenal Cukur Atletico Madrid 4-0 di Liga Champions
“Jadi, saya nggak pernah bilang punya Jabar berapa, saya bilang data di perbankan sekian punya Pemda, kan dari itu dari sistem keuangan Bank Sentral,” jelasnya.
Kata Purbaya, dalam sistem dari BI tersebut lengkap ditunjukkan data dari berbagai sektor.
“Saya bukan pegawai Pemda Jabar, kalau dia mau periksa, periksa sendiri. Itu dari sistem monitoring BI yang dilaporkan oleh perbankan setiap berapa minggu sekali, di situ ada flag, ada contrengan nih punya siapa, punya siapa. Punya Pemda depositonya jenisnya apa, giro dan lain-lain. Jadi jangan Pak Dedi nyuruh saya kerja,” paparnya. *