Polda Jatim Bergerak Periksa 17 Saksi Ambruknya Ponpes Al Khoziny, Gelar Perkara Langsung Naik Penyidikan

photo author
- Sabtu, 11 Oktober 2025 | 06:30 WIB
Polda Jatim naikkan proses penyidikan ambruknya Ponpes Al Khoziny. ( Instagram/humaspoldajatim)
Polda Jatim naikkan proses penyidikan ambruknya Ponpes Al Khoziny. ( Instagram/humaspoldajatim)

“Dari 17 ini, mana yang perlu didalami nanti akan dilakukan pemanggilan awal, melihat dari kebutuhan teman-teman penyidik,” sambungnya.

Saksi dari Berbagai Kalangan yang Terkait dengan Insiden

Meski identitas saksi tak dijabarkan dengan gamblang, Jules memastikan bahwa semua yang dipanggil memiliki keterkaitan dengan insiden yang terjadi.

“Untuk latar belakangnya, bisa berbagai latar belakang yang tentunya harus ada kaitan, relevan, dengan peristiwa tersebut. Kalau mengetahui saja atau datang terlambat, tidak mengetahui persis kejadian pada saat itu, mungkin tidak kita dalami,” tegasnya.

Baca Juga: Anies Baswedan Soroti PHK Massal di Indonesia, Sebut Efek Domino di Banyak Sektor hingga Saran Solusi untuk Pemerintah

Sisi mana yang bakal didalami nanti, secara spesifik menurut Jules adalah ranah tim penyidik dan masih harus menunggu prosesnya.

Korban Ponpes Al Khoziny yang Berhasil Dievakuasi Basarnas

Bangunan Ponpes Al Khoziny yang roboh adalah musala di mana kejadian pada 29 September 2025 itu bertepatan di waktu Ashar.

Para santri yang sedang beribadah salat Ashar pun menjadi korban dan butuh waktu 9 hari tim SAR Gabungan untuk mengevakuasi seluruh korban dan membersihkan puing bangunan.

Baca Juga: Bahas Perang Harga di Industri Otomotif hingga Strategi di Pasar Hybrid dalam Forum Diskusi Bersama JPP Promedia dengan Suzuki Indomobil Sales

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI M. Syafii menyatakan tim SAR Gabungan telah berhasil mengevakuasi 171 orang dengan rincian 104 korban selamat dan 67 meninggal dunia yang termasuk 8 body part.

“Seluruh korban telah berhasil dievakuasi dari lokasi dan telah diserahterimakan ke Disaster Victim Identification (DVI) Bidokkes Polda Jawa Timur untuk ditindaklanjuti proses identifikasi secara ilmiah dan resmi,” ujar Syafii dalam apel penutupan proses evakuasi pada 7 Oktober 2025.

“Kami mengimbau kepada seluruh keluarga korban dan masyarakat untuk menunggu hasil identifikasi resmi yang disampaikan oleh DVI sebagai satu-satunya sumber sah dan akurat,” jelasnya.

Baca Juga: Dyandra Promosindo Siap Gelar IIMS Garage Balikpapan 2025 Sebagai Road to IIMS Balikpapan 2026, Pertama Kalinya Hadir di Kalimantan

Sementara menurut BNPB, korban meninggal dunia disebut ada 61 orang karena perbedaan metode perhitungan korban dengan Basarnas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X