HARIAN MERAPI - Sedang hangat diperbincangkan sebagian publik Tanah Air, terkait kasus dugaan ijazah palsu milik Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi.
Sebelumnya, Ayah Wapres RI, Gibran Rakabuming Raka itu mempolisikan 5 orang ke Polda Metro Jaya terkait tudingan ijazah palsu.
Terkini, Bareskrim Polri mendatangi Polresta Surakarta untuk mengambil sampel 7 ijazah yang disebut milik rekan-rekan dari Jokowi di Jawa Tengah (Jateng).
Baca Juga: Polisi Amankan Tiga Pelaku Penganiayaan Driver Ojek Online di Bundaran UGM, Ini Motifnya
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandani Rahardjo Puro menuturkan nantinya sampel ijazah tersebut akan menjadi salah satu bukti untuk membandingkan keaslian ijazah Jokowi.
"Kami ke Solo dan Yogyakarta untuk ambil sampel pembanding. Ini jadi salah satu kegiatan penyelidikan cari sampel pembanding, untuk uji labfor (laboratorium forensik)," tutur Rahardjo dalam jumpa pers di Polresta Surakarta, Jateng, pada Kamis, 8 Mei 2025.
Rahardjo menjelaskan, tujuh sampel yang diambil sebagai pembanding ijazah Jokowi itu diambil dari rekan sang ayah Gibran saat berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan SMAN 6 Solo.
"Dari sampel rekan Jokowi saat di SMA dan kuliah ini akan kita jadikan uji pembanding dilaksanakan uji labfor Polri," jelasnya.
Baca Juga: Remaja Tewas Tenggelam Ditemukan 10 Kilometer dari Lokasi Awal, Ini Kronologinya
Kemudian, Raharjo mengklaim pihaknya dalam kegiatan ini juga melakukan pemeriksaan terhadap sekitar 31 saksi. Para saksi itu berasal dari teman kuliah hingga pihak masyarakat yang mengadukan untuk diklarifikasi.
"Proses kasus ini masih penyelidikan dan terus melakukan penyelidikan hingga perkara ini ada kepastian hukum. Apakah itu benar sesuai yang didalilkan. Tentu akan diproses lebih lanjut jika benar," terang Rahardjo.
Rahardjo menambahkan, dalam perkara ini juga diambil berbagai sampel dokumen di UGM saat Jokowi mendaftar dan dokumen yang diadukan, mulai dari ijazah palsu sampai skripsi palsu.
Baca Juga: Kualitas Kredit BRI Semakin Membaik dengan Pencadangan Kuat, NPL Turun dari 3,11% Jadi 2,9%
"Kita uji scientific investigation yang hasilnya nanti tidak terbantahkan. Hasilnya seperti apa tentu saja kita tunggu labfor forensik," tungkasnya. *