Mendagri Malaysia Ungkap APMM Sudah Sesuai SOP
Dalam kesempatan tersebut, Saifuddin juga menyatakan jika para petugas APMM sering bekerja sambil mempertaruhkan nyawa.
“Dalam kasus ini, dalam kasus penembakan tersebut, mereka harus menilai situasi di tengah laut saat hari sudah gelap, tepatnya pada pukul 3 pagi,” ujarnya.
“Kami hanya dapat memahami situasi ini sepenuhnya jika kami menempatkan diri pada posisi mereka,” kata Saifuddin.
Baca Juga: Inilah Biodata Jordi Cruyff, Penasihat Teknis PSSI
Saifuddin mengatakan, tindakan yang dilakukan sesuai dengan situasi yang mereka hadapi namun harus tetap mematuhi SOP.
Termasuk penggunaan senjata api dan protokol lainnya dalam tugas tersebut.
Info 5 WNI Korban Penembakan dan 1 WNI yang Ditahan
Dari hasil penyidikan aparat Malaysia, 5 WNI tersebut adalah Pekerja Migran Indonesia atau PMI yang menggunakan jalur ilegal.
Korban meninggal dunia pertama dengan inisial B sudah dimakamkan di kampung halamannya di Riau.
Satu orang lainnya dengan inisial VMSM meninggal dunia pada Selasa, 4 Februari 2025 setelah menjalani operasi pengangkatan ginjal karena luka tembak di Rumah Sakit Idris Shah Serdang dan dimakamkan di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Kemudian korban dengan inisial HA dan MZ berasal dari Riau adalah dua orang yang kondisinya stabil dan bisa memberikan keterangan sejak awal insiden.
Baca Juga: Polisi gerak cepat, begal payudara di Sleman berhasil dibekuk
Keduanya adalah korban yang membantah adanya tindakan penyerangan kepada aparat APMM.