HARIAN MERAPI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman optimis pertumbuhan ekonomi sepanjang 2024 masih akan berada di kisaran 5,09-5,50 persen.
Adanya proyek strategis nasional pembangunan jalan tol diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Sleman. Selain itu, pariwisata masih menjadi sektor andalan.
"Wisatawan yang datang, menginap dan berbelanja diharapkan selalu dapat menggerakkan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sleman," ungkap Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Sleman, Haris Martapa saat dikonfirmasi, Kamis (5/12/2024).
Baca Juga: Keterlaluan! Sebanyak 10 orang lakukan rudapaksa terhadap pelajar disabilitas sampai hamil
Menurutnya, tren pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sleman mencapai 5,09 persen pada 2023 lalu. Sementara, pada 2024 hingga triwulan II, tercatat tumbuh sebesar 5,09 persen sesuai data rilis Badan Pusat Statistik (BPS).
“Dilihat dari sumbangan ekonomi terhadap perekonomian DIY, Kabupaten Sleman memberikan kontribusi terbesar, 32,87 persen disusul Kota Yogyakarta 25,67 persen, Bantul 18,71 persen, Gunungkidul 13,99 persen dan Kulon Progo 8,75 persen,” urainya.
Adapun beberapa sektor yang menyumbang andil signifikan bagi perekonomian Sleman meliputi industri pengolahan, konstruksi, penyediaan akomodasi makan minum/sektor pariwisata dan pertanian.
Pada 2023 lalu, keempat sektor tersebut memberi kontribusi kisaran 8-12 persen. Sedangkan pertanian meskipun andilnya di bawah 10 persen, namun merupakan sektor yang menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Sleman.
“Ke depan, kami akan terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian dengan penggunaan teknologi sebaik mungkin. Lalu untuk lebih menggali sektor-sektor unggulan tersebut, kapasitas UMKM dan pelaku industri juga akan ditingkatkan,” jelasnya.
Cara untuk peningkatan, lanjut Haris, antara lain melalui berbagai pelatihan, serta fasilitasi permodalan lewat dana penguatan modal. Disamping itu juga memberikan fasilitasi pemasaran dan penguatan kelembagaan.
Sedangkan di bidang konstruksi, Pemkab Sleman telah menyiapkan langkah pembangunan infrastruktur yang mendukung perekonomian, seperti revitalisasi pasar tradisional.
Baca Juga: Banjir bandang di Sukabumi tewaskan 8 orang dan sedikitnya 7 korban hilang
Selain itu pemeliharaan jalan dan jembatan untuk memperlancar aktivitas perekonomian. Terutama pada sektor pariwisata, fokusnya adalah pengembangan desa wisata dan ekonomi kreatif yang dapat mendatangkan wisatawan