HARIAN MERAPI - Pemerintah diharapkan mengambil langkah pro-rakyat, khususnya bagi kelompok kecil di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
Hal itu dikemukakan CEO Promedia Agus Sulistriyono dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/11/2024).
Menurut Agus, kebijakan impor yang tak terkendali telah membuat harga komoditas lokal seperti beras, sapi, dan domba menjadi sangat rendah, hingga para produsen dalam negeri kesulitan bersaing.
Ia menilai upaya swasembada yang digembar-gemborkan pemerintahan Prabow-Gibran akan sia-sia jika kebijakan ini tidak diubah secara nyata.
Baca Juga: Presiden dan para menteri boleh lakukan kampanye politik dalam Pilkada dengan syarat.....
1. Stop atau Kurangi Impor Beras
“Kalo kita berpihak sama petani, peternak dan nelayan, maka stop/kurangi impor beras,” tegas Agus.
Ia menilai bahwa keberhasilan swasembada beras hanyalah angan-angan apabila harga jual beras di tingkat petani masih sangat rendah. Kondisi ini membuat petani terancam terus merugi dan kehilangan motivasi untuk menanam padi.
2. Stop atau Kurangi Impor Sapi
Agus juga mengkritik tingginya ketergantungan pada sapi impor. Menurutnya, jagal (penjagal hewan ternak) lebih mengutamakan sapi impor yang cenderung lebih murah, yang pada akhirnya membuat harga sapi lokal semakin jatuh.
“Akibatnya harga sapi lokal murah. Buat beli pakan penggemukan saja bisa tekor,” ujarnya.
Baca Juga: Disperinaker Sukoharjo berencana minta keterangan pelaku usaha yang rumahkan dan PHK buruh
3. Stop Impor Daging Domba Beku
Lebih lanjut, Agus menyoroti persoalan impor daging domba beku yang dinilai berpotensi menghancurkan ekonomi peternak kecil.
Ia mengingatkan bahwa sebagian besar peternak domba atau kambing hanyalah rakyat kecil yang menjalankan bisnis rumahan.