Tanazul bakal diterapkan secara resmi pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025

photo author
- Kamis, 17 Oktober 2024 | 19:55 WIB
Ilustrasi - Suasana tenda Mina yang akan digunakan jamaah seluruh dunia saat puncak ibadah haji di Mekah, Arab Saudi, Jumat (16/6/2023).  (Dok ANTARA)
Ilustrasi - Suasana tenda Mina yang akan digunakan jamaah seluruh dunia saat puncak ibadah haji di Mekah, Arab Saudi, Jumat (16/6/2023). (Dok ANTARA)

HARIAN MERAPI - Pemerintah terus mematangkan skema Tanazul untuk meng antisipasi kapasitas berlebih di Mina.

Tanazul rencananya bakal diterapkan secara resmi pada penyelenggaraan ibadah haji 1446 Hijriah/2025 Masehi.

"Tanazul akan kita matangkan, artinya jamaah itu tidak tinggal di tenda, tetapi tinggal di hotel yang dekat dengan kawasan tenda, kawasan Mina, sehingga nanti tendanya agak berkurang (kepadatannya)," ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief di Jakarta, Kamis (17/10/2024).

Kebijakan ini dalam rangka mengurangi kepadatan jamaah haji saat mabit (menginap) di tenda Mina. Konsepnya, jamaah yang tinggal di hotel dekat area jamarat, akan kembali ke hotel (tidak menempati tenda di Mina).

Baca Juga: Dalam Sidang Tipikor Semarang, Terdakwa Kasus Alsintan dan UPPO Tak Membantah Saksi

Secara konsep, jamaah akan menginap atau bermalam pada malam hari di area terdekat jamarat (tempat lontar jumrah) hingga mencukupi waktu mabit. Setelah itu, mereka kembali ke hotel untuk istirahat. Ini rencana akan diterapkan bagi jamaah yang hotelnya di dekat jamarat.

Hilman berharap terobosan ini bisa menjadi solusi atas kepadatan tenda di Mina sekaligus memberi kenyamanan bagi jamaah dengan tetap mempertimbangkan keabsahan pada aspek manasik hajinya.

Menurutnya, kepadatan di Mina memang tidak bisa dihindari, mengingat jumlah peserta haji yang terus bertambah sementara kapasitas tenda di Mina tidak banyak mengalami perubahan.

"Lokasinya belum banyak berubah secara infrastrukturnya. Memang tendanya lebih canggih, lebih baik, tetapi secara kawasan meskipun terdengar bahwa saat ini juga mereka (Pemerintah Saudi) sudah melakukan pembaharuan di titik tertentu ya," kata dia seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Sebelum Meninggal, Ternyata Liam Payne Sempat Berperilaku ‘Kacau’ dan Hadapi Kemelut Asmara yang Pelik: Begini Kata Orang Terdekatnya

Namun yang menjadi perhatian pemerintah yakni masalah konsumsi bagi jamaah yang akan melaksanakan tanazul. Saat puncak haji, jalur-jalur menuju Mina ditutup oleh otoritas Saudi, sehingga sangat sulit bagi syarikah penyedia layanan konsumsi mendistribusikan makanan.

"Itu yang semua agensi, semua syarikah tidak ada yang sanggup. 'Kami bisa masaknya, tapi kami tidak sanggup men-delivery-nya'," kata Hilman.

Untuk itu, Kemenag akan mematangkan skema ini agar ditemukan jalan terbaik demi kelancaran pelayanan jamaah calon haji Indonesia.

Baca Juga: Tak Pernah Patah Arang, Kenneth Kenzo Gabung PB Djarum Setelah Dua Kali Gagal Audisi Umum

Di sisi lain, skema Murur juga akan diperkuat. Murur adalah pergerakan jamaah haji dari Arafah melintas di Muzdalifah lalu menuju ke Mina saat puncak haji. Jamaah diberangkatkan dari Arafah setelah magrib menuju Muzdalifah, tanpa turun, dan langsung menuju ke Mina.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X