HARIAN MERAPI - PBNU terus digoyang dengan isu bakal diselenggarakannya Muktamar Luar Biasa (MLB).
Bahkan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H. Abdullah Latopada menyebutnya sebagai MLB abal-abal.
Ia meyakini bahwa pengurus cabang maupun wilayah Nahdatul Ulama (NU), tidak ada yang terlibat satupun dalam wacana kegiatan Muktamar Luar Biasa (MLB) abal-abal.
Baca Juga: YIA tambah tiga rute baru penerbangan langsung, ini datanya
“Saya pastikan tidak ada cabang ataupun wilayah yang ikut. Kan itu hanya wacana yang didengungkan segelintir orang pengangguran,” kata Latopada, melalui keterangan resminya Ahad.
Dia melanjutkan bahwa wacana MLB NU ini, diisukan hanya dari segelintir orang yang tidak bertanggung jawab yang tidak memiliki pekerjaan atau kegiatan, sehingga wacana usang ini diisukan terus didengungkan.
Mantan Ketua PP GP Ansor ini juga menyebutkan bahwa tidak pernah ada rebutan jabatan. Sebab, kata dia melanjutkan, struktur PBNU telah kokoh dan terkonsolidasi hingga bawah.
“Mereka ini gerombolan pengangguran. Kami tahu persis siapa dalangnya,” kata dia.
Baca Juga: Bersama Dayasos, petani muda Bantul ikuti pelatihan pengelolaan media sosial dan produksi konten
Bahkan dia juga meyakini bahwa mereka yang mengklaim kegiatan tersebut didukung PCNU dan PWNU, itu hanyalah khayalan belaka atau hoaks. Dirinya juga memastikan juga bahwa di NU tidak pernah adanya rebutan jabatan atau semacamnya.
“Oleh karena itu jika ada klaim mereka didukung PCNU dan PWNU, maka saya pastikan itu tindakan menyebar hoaks. Di NU itu tidak ada rebutan jabatan,” tutup dia.
Sebelumnya, Pengasuh Mambaul Maarif Denanyar Jombang K.H. Abdussalam Shohib atau Gus Salam menanggapi isu adanya pembubaran Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU).
Menurut dia, apa yang dilakukan oleh kiai tidak bisa dibubarkan karena kebebasan berserikat dan berpendapat dilindungi konstitusi dan diatur dalam undang-undang.
Baca Juga: PSSI Pilih Carter Pesawat Saat Timnas Bertandang ke Bahrain dan China, Ini Alasannya
Dia melanjutkan bahwa kegiatan tersebut akan digelar berbasis kepada ilmiah dan juga akhlak, sehingga tidak memerlukan penjagaan tertentu.