Pembangunan Jalan Tol. Warga Bantulan Sayegan protes lantaran makam leluhur mereka tidak kunjung dipindah

photo author
- Selasa, 20 Agustus 2024 | 17:55 WIB
Warga Bantulan Margokaton, Sayegan, protes pemindahan makam  (Foto : Samento Sihono)
Warga Bantulan Margokaton, Sayegan, protes pemindahan makam (Foto : Samento Sihono)

HARIAN MERAPI - Warga Bantulan Margokaton, Sayegan, mengelar aksi protes lantaran makam leluhur mereka tidak kunjung dipindah. Hal ini menyusul dampak proses pembangunan tol di daerah itu.

"Kami resah karena itu sudah ada timbunan, kalau nanti ada hujan, longsor, malah tertimbun," kata Tugimin warga setempat yang juga ahli waris di Makam Si Jambu, Selasa (20/8/2024).

Menurutnya, penyetopan proses pembangunan tol itu dilakukan warga sejak 9 Agustus kemarin hingga saat ini. Sebab, timbunan tanah urug tol tersebut hanya berjarak sekitar 1 sampai 3 meter saja dari pagar makam.

Baca Juga: Pedagang Teras Malioboro 1 Gelar Gumregah Merti Uwuh, Punguti Sampah Sepanjang Malioboro, Ternyata Dalam Rangka Ini

"Tinggi timbunannya sudah melebihi ketinggian pagar makam. Kami khawatir, tanah timbunan itu longsor dan menimbun makam keluarga dan leluhur kami," jelasnya.

Hal senada dikatakan ahli waris lain, Satriyo, kalau timbunan tanah urug sudah terjadi sekitar 1 sampai 2 bulan terakhir. Warga berharap proses relokasi makam segera dilakukan sebelum proyek pembangunan tol dilanjutkan.

"Kami sudah bertemu dengan pihak kalurahan untuk meminta solusi. Saat ini sudah disediakan lahan pengganti untuk merelokasi makam. Tapi sampai saat ini belum ada kejelasan kapan proses relokasi," katanya.

Juru kunci Makam Si Jambu, Warsono mengatakan sampai saat ini makam masih berfungsi normal. Setiap ada warga yang meninggal, tetap dimakamkan di tempat itu karena belum ada lahan pengganti.

Baca Juga: Kebakaran di Gunungkidul, 2 Rumah Hangus Kerugian Ratusan Juta Rupiah, Ini Kronologinya

"Saat ini ada 374 makam yang ada di pemakaman Si Jambu. Ada dua makam leluhur sebagai makam pendiri Dusun Bantulan. Ki Jambu dan Nyi Jambu," tandasnya.

Jogoboyo Kalurahan Margokaton, Didik Harjunadi, menambahkan pihak Kalurahan telah berkirim surat ke Jasa Marga terkait dengan relokasi Makam Si Jambu. Saat ini sudah didapatkan tanah pengganti.

"Penggantinya tanah kalurahan yang kini sedang dimanfaatkan sebagai kandang ternak oleh kelompok masyarakat. Tinggal menunggu pencairan pemindahan kandang," pungkasnya.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X