Cuti melahirkan 6 bulan jadi kontroversi, Menparekraf: Day care bisa jadi jalan tengah

photo author
- Senin, 8 Juli 2024 | 22:15 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat menyampaikan keterangan usai menghadiri rapat internal bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (8/7/2024).  (ANTARA/Aria Cindyara)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat menyampaikan keterangan usai menghadiri rapat internal bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (8/7/2024). (ANTARA/Aria Cindyara)

HARIAN MERAPI - Penyediaan fasilitas penitipan anak (day care) merupakan jalan tengah dari kontroversi kebijakan cuti melahirkan bagi perempuan pekerja.

Pernyataan itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan hal itu menjawab sikap sejumlah pengusaha yang keberatan atas undang-undang tersebut.

Pengusaha menyatakan akan memilih membatasi penyerapan tenaga kerja perempuan, imbas kebijakan cuti kerja maksimal 6 bulan bagi ibu melahirkan yang tertuang dalam UU Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak Pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan.

Baca Juga: Peta politik Salatiga 2024 bakal berubah seiring nama tokoh masyarakat Muh Haris muncul dalam pencalonan Wali Kota Salatiga

"Pengalaman di Pemprov DKI, kami pernah membahas ini. Yang dikhawatirkan industri ini kan produktivitas, dan yang dikhawatirkan oleh para perempuan kan kesempatan kerja," kata Sandiaga Uno selepas menghadiri rapat internal bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (8/7/2024).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu menyebut lebih dari 50 persen pekerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia adalah kaum perempuan.

Untuk itu, Sandiaga mendorong adanya jalan tengah dari situasi itu agar menjaga titik keseimbangan bagi pemberdayaan perempuan serta hak bagi perempuan pekerja yang melahirkan.

"Mesti cari di mana kita melakukan pemberdayaan sehingga perempuan melahirkan tetap bisa memberikan kontribusi dan produktivitasnya. Ini yang harus dicari ekuilibriumnya," katanya.

Baca Juga: Jual barang bekas di Barkas Jogja Official bisa menambah cuan lho!!!

Upaya itu ditempuh Kemenparekraf dengan mengutus tim investasi dan industri untuk mengkaji perspektif pengusaha atas kebijakan tersebut.

Salah satu jalan tengah yang ditawarkan Sandiaga berupa kebijakan day care yang segera dilaunching oleh Kemenparekraf pada bulan ini.

Kebijakan tersebut, kata Sandiaga, akan memfasilitasi ibu yang melahirkan untuk membawa bayinya ke kantor dan mendapatkan penanganan yang sesuai dengan hak ibu dan anak.

"Baik itu tempat untuk menyusui, tapi juga untuk menitipkan anaknya, dan bisa bersama anaknya dalam satu ruangan," katanya.

Baca Juga: Puncel Pati Memanas, warga demo tolak keberadaan hotel. Ini masalahnya

Konsep day care juga akan dibawa Sandiaga dalam implementasi fasilitas pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia untuk memberdayakan kaum perempuan dalam dunia kerja.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X