HARIAN MERAPI - Kualitas udara di Jakarta terus menurun. Bahkan, pada Senin pagi, kualitas udara di Jakarta terburuk di dunia.
Hal ini didasarkan pada data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Senin pagi.
Berdasarkan pantauan pada pukul 05.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 180 dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2.5, yang berarti masuk kategori tidak sehat.
Baca Juga: Jay Idzes Minta Penggemar Dapat Maafkan Kesalahan Pemain Timnas
Adapun kota dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia adalah Kinshasa, Kongo dengan indeks kualitas udara di angka 162, kemudian di urutan ketiga ada Manama, Bahrain di angka 157, kemudian diikuti Beijing, China di angka 155.
Berbeda dengan angka yang ditunjukan IQAir, Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menunjukan bahwa kualitas udara di Jakarta berada pada kategori sedang.
Kategori kualitas udara tersebut berarti Tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif, dan nilai estetika.
Baca Juga: Cilacap Mulai Dilanda Kekeringan, BPBD Kirim Air Bersih untuk Warga Desa Ujungmanik dan Rawajaya
Sejumlah wilayah yang terpantau Bundaran HI (97), Kelapa Gading (85), Jagakarsa (70), Kebon Jeruk (98) dan Lubang Buaya (100).*