HARIAN MERAPI- Selain Kampung Flory di Tridadi Sleman, nama Kampung Satwa di Moyudan Sleman juga telah dikenal berbagai kalangan. Beberapa kegiatan andalan pun rutin digelar di Kampung Satwa.
Tak jarang saat menggelar kegiatan, pengurus atau pengelola Kampung Satwa berkolaborasi dengan pihak lain, misalnya dengan Fakultas Biologi, Fakultas Peternakan dan Fakultas Kedoteran Hewan UGM.
Pernah juga, Kampung Satwa bersinergi dengan BKSDA DIY, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, berbagai komunitas pecinta satwa dan lembaga-lembaga terkait lingkungan hidup.
Baca Juga: Tiga gugatan yang ditujukan kepada Jokowi gugur, begini menurut tim kuasa hukumnya
Bahkan, baru-baru ini, kolaborasi dengan pengurus Jamaah Maiyah menggelar sejumlah kegiatan di Kampung Satwa. Sebagai pendiri Jammah Maiyah, tak lain adalah Emha Ainun Nadjib (Cak/Mbah Nun).
“Kegiatannya antara lain ada diskusi terkait satwa, jalan-jalan di Kampung Satwa sekalian edukasi satwa dan menikmati sajian kuliner khas desa,” ungkap salah satu pengelola Kampung Satwa, Hanif Kurniawan.
Khususnya diskusi terkait satwa yang dikemas dalam tajuk Sinau Bareng dihadiri pula beberapa penggiat Jamaah Maiyah sekaligus tim Kiai Kanjeng, seperti Ari B, Yoyok, Patub, dan Fakih.
“Rangkaian kegiatannya waktu itu kami sebut pula bagian dari Kado Kagem Mbah Nun untuk memperingati Milad ke-71 Mbah Nun,” ungkap Hanif yang biasa pula disapa Hank.
Baca Juga: Netanyahu bantah proposal gencatan senjata Biden, belum siap hentikan perang di Gaza, ini alasannya
Dalam kesempatan tersebut (saat Sinau Bareng soal satwa), sebagai pematerinya, ada Heru Gundul (Buaya Indonesia), D Rinto (Insecta & Arthropoda) serta Ari Irawan (Ular Berbisa).
Selain di Kampung Satwa, sebutnya, kegiatan dilanjutkan pula dengan Sinau Bareng soal teater bersama Djaka Kamto di Polaman River Tubing, Sedayu, Bantul. Djaka Kamto pun juga dikenal sebagai tim dari Kiai Kanjeng.
Masih menurut Hank, ketika digelar Sinau Bareng, siapun boleh hadir. Lalu jika ada berbagai pihak ingin berkunjung maupun akan menggelar kegiatan di Kampung Satwa, pihaknya akan membuka pintu lebar-lebar.
Baca Juga: Pemerintah Segera Terbitkan Izin Usaha Tambang Batu Bara untuk PBNU
Lebih ideal jika ada komunikasi lebih dahulu, semakin awal (jauh-jauh hari) akan semakin baik. Bahkan, sekadar bincang-bincang santai sembari menikmati makanan/masakan khas desa dipersilakan pula.