Tenaga honorer di seluruh unit kerja Kemendikbudristek dan dosen jadi perhatian di CASN 2024

photo author
- Senin, 1 April 2024 | 21:55 WIB
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas di Jakarta, Senin (1/4/2024).  (ANTARA/HO-Humas Kementerian PANRB)
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas di Jakarta, Senin (1/4/2024). (ANTARA/HO-Humas Kementerian PANRB)

HARIAN MERAPI - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa tenaga non-ASN/honorer dan dosen menjadi perhatian dalam pengadaan CASN 2024.

"Ada beberapa poin penting yang menjadi titik tekan. Pertama, formasi ini menjadi bagian dari upaya penuntasan tenaga non-ASN/honorer di seluruh unit kerja Kemendikbudristek, selain tentu formasi dalam skema luas di dunia pendidikan yang juga tersebar di Pemda," kata Anas dalam keterangannya di Jakarta, Senin (1/4/2024).

Kementerian PANRB menyerahkan izin formasi sebanyak 40.541 calon ASN di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Formasi tersebut terdiri atas 15.462 CPNS dan 25.079 PPPK.

Selanjutnya, poin kedua adalah pemenuhan kebutuhan SDM di lingkungan perguruan tinggi, termasuk para dosen. Ia menilai selama beberapa tahun terakhir, alokasi formasi untuk dosen di perguruan tinggi negeri sangat terbatas di tengah jumlah mahasiswa terus meningkat.

Baca Juga: Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Perempuan di Kotabaru Digelar Satreskrim Polresta Yogyakarta, Tersangka Melakukan 30 Adegan, Ini Kronologinya

"Tahun ini sesuai arahan Bapak Presiden, formasi untuk dosen diharapkan bisa optimal. Sudah kami diskusikan detil dengan Pak Nadiem Makarim, termasuk kami memberi saran soal beberapa teknis seleksi agar bisa menyerap jumlah formasi dosen secara optimal," ujarnya seperti dilansir Antara.

Ketiga, sambung Anas, pemenuhan formasi untuk penempatan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Menteri Anas menyampaikan arah kebijakan pengadaan CASN tahun 2024 adalah fokus pada pelayanan dasar, yaitu guru dan tenaga kesehatan. Kemudian seoptimal mungkin menyelesaikan permasalahan tenaga non-ASN di instansi pemerintah.

Arah kebijakan selanjutnya adalah dengan merekrut talenta-talenta baru (fresh graduate) melalui seleksi CPNS. Terakhir, mengurangi sedapat mungkin rekrutmen jabatan yang akan terdampak oleh transformasi digital.

Baca Juga: Oknum Mahasiswa Asal Luar Jawa Ditangkap Polisi Karena Melakukan Pencurian Sepeda Motor, Ini Motifnya

Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi dukungan Kementerian PANRB dalam berbagai upaya penataan manajemen SDM sektor pendidikan.

“Terima kasih kepada Kementerian PANRB yang terus berkolaborasi bersama terkait penataan SDM,” ungkap Nadiem.

Ia secara khusus menyoroti beberapa hal di antaranya mengenai penuntasan tenaga non-ASN/honorer dan pemenuhan kebutuhan formasi di perguruan tinggi negeri yang sudah sangat mendesak.

Baca Juga: Inilah aplikasi yang dapat Anda manfaatkan untuk mudahkan perjalanan mudik Lebaran

Sebab, dalam 10 tahun terakhir penambahan alokasi formasi sangat terbatas, sedangkan gelombang pensiun tenaga pendidikan sangat besar dan kebutuhan terus bertambah seiring meningkatnya jumlah mahasiswa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X