Kapal tenggelam di Perairan Wawonii Sultra, begini nasib delapan korban

photo author
- Rabu, 28 Februari 2024 | 12:30 WIB
Tim Basarnas Kendari saat melakukan persiapan untuk pencarian korban.  (Antara/HO-Basarnas Kendari)
Tim Basarnas Kendari saat melakukan persiapan untuk pencarian korban. (Antara/HO-Basarnas Kendari)



HARIAN MERAPI - Kecelakaan laut terjadi di Perairan Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu sekitar pukul 02.27 WITA.


Kapal KMN Cahaya Sinar tenggelam di sekitar Perairan Wawonii, delapan korban masih dalam pencarian.


Tim Penyelamat Basarnas Kendari masih melakukan operasi pencarian terhadap delapan korban tersebut.

Baca Juga: Pertamina Berbagi Aksi Nyata Jaga Kesehatan Mental Pekerja dengan Dukung Program 1.000 Manusia Bercerita,


Kepala Basarnas Kendari Muhammad Arafah di Kendari, Rabu, mengatakan delapan orang yang dinyatakan hilang itu masing-masing bernama Subhan yang merupakan kapten kapal, kemudian Suherman, Suriadi, Suryanto, Rian, Aco, Arjun, dan Rival.

Ia menyampaikan peristiwa kecelakaan kapal tersebut pertama kali diinformasikan oleh salah seorang ABK KMN Cahaya Sinar. "Yang melaporkan bahwa telah terjadi kecelakaan kapal yakni KMN Cahaya Sinar tenggelam di Perairan Wawonii," katanya.

Berdasarkan informasi tersebut, pihaknya kemudian memberangkatkan Tim Penyelamat Basarnas Kendari dengan menggunakan KN SAR Pacitan menuju lokasi yang diinformasikan.

 Baca Juga: Presiden Jokowi beri kenaikan pangkat jenderal bintang empat kepada Prabowo, ini alasannya

"Adapun jarak menuju lokasi kecelakaan kapal itu sekitar 70 mil laut dari Dermaga Basarnas Kendari," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diterima, kata dia, jumlah penumpang kapal sebanyak 11 orang, dimana tiga orang bernama Sudirman, Nadi, dan Syukur, berhasil selamat dan delapan orang lainnya masih dalam pencarian.

"Unsur yang terlibat dalam operasi pencarian itu yakni Penyelamat Basarnas Kendari lima orang, ABK KN SAR Pacitan 24 orang, dan dari korban selamat dua orang," jelasnya.

 Baca Juga: Angkringan mepet sawah ini sediakan belasan jenis nasi kucing, bungkus nasinya ada yang menggunakan daun jati

Muhammad Arafah juga menjelaskan bahwa peristiwa tenggelamnya kapal itu bermula saat KMN Cahaya Sinar berangkat dari Kendari dengan tujuan mencari ikan di sekitar Perairan Pulau Wawonii pada Senin (26/2).

"Pada tanggal 27 Februari 2024 sekitar pukul 08.30 WITA kapal itu dihantam gelombang yang mengakibatkan air masuk ke dalam kapal," ucapnya.

Saat peristiwa itu terjadi, lanjutnya, salah satu awak kapal menggunakan perahu kecil untuk mendayung ke daratan mencari bala bantuan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X