HARIAN MERAPI - Beredar kabar kabinet di bawah pemerintahan Presiden Jokowi tidak kompak. Benarkah ?
Namun kabar tersebut ditepis Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana melalui pesan singkatnya pada Rabu.
Ari Dwipayana menepis isu bahwa para menteri kabinet di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak kompak, menjelang Pemilu 2024.
“Narasi politik itu jelas tidak sesuai fakta yg sesungguhya,” kata Ari .
Menurut dia, isu itu muncul dari beberapa pihak yang sengaja menyebar narasi politik yang berlebihan dan tendensius, mulai dari kabinet tidak kompak, suasana kerja tidak nyaman, menteri tidak dilibatkan dalam rapat Tim Penilai Akhir (TPA), menteri diperiksa ketat masuk istana, hingga wacana menteri minta mundur.
Melalui serangkaian plot cerita, kata Ari, dibangun persepsi seolah-olah para menteri kecewa dengan kepemimpinan Presiden Jokowi.
“Padahal, kalau teman-teman media mengikuti suasana menjelang sidang kabinet paripurna atau rapat terbatas kabinet, menteri-menteri ngeriung, saling sapa, ngobrol, atau bercanda satu sama lain. Tidak ada suasana pemilu dalam rapat-rapat kabinet,” ujar dia.
Baca Juga: Kondisi Medan Zoo Kian Memprihatinkan, Komisi III DPRD: APBD Kota Medan Rp8,02 Triliun
Ari mengklaim para menteri yang berasal dari latar belakang partai politik yang beragam dan berada dalam koalisi pilpres yang berbeda juga saling berkomunikasi dengan akrab.
“Silaturahim antar menteri tetap terjalin dengan baik tanpa harus terganggu situasi politik jelang pemilu,” kata dia.
Ari pun membantah adanya pemeriksaan yang diperketat bagi para menteri untuk mengikuti sidang atau kabinet.
Proses pemeriksaan masuk dan keluar istana disebutnya berjalan seperti biasa sesuai SOP pengamanan di lingkungan Istana oleh Paspampres.
Baca Juga: UPT Metrologi Legal Gratiskan Tera Ulang 18.000 Timbangan Milik Pelaku Usaha di Kota Yogyakarta
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa proses pengambilan keputusan di kabinet juga dilakukan dengan melibatkan menteri-menteri terkait, sesuai dengan tema yang dibahas.