HARIAN MERAPI - Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo meminta agar Kulon Progo bersiap menghadapi puncak bonus demografi pada kisaran tahun 2030. Salah satu upayanya dengan terus menekan angka stunting demi mewujudkan generasi muda yang berkualitas.
Hal tersebut ditegaskan Hasto saat mengisi acara Roadshow Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting dalam Rangka Hari Ibu Tahun 2023 di TBK, Minggu (26/11/2023).
Dijelaskannya, bonus demografi adalah kondisi Indonesia dengan penduduk usia produktif mendominasi.
"Ada definisi rasio orang yang bekerja lebih banyak dari yang tidak bekerja. Itu namanya bonus. Sebab jika dalam sebuah keluarga yang bekerja lebih sedikit daripada yang tidak bekerja, akan berat sekali," jelasnya.
Baca Juga: Mahasiswa Magister Manajemen UAD gelar Prodamat, salah satunya ada pelatihan pengolahan sampah
Kondisi bonus demografi, menurut Hasto merupakan saat yang tepat untuk menaikkan pendapatan per kapita karena penduduk usia kerja jumlahnya lebih banyak. Dengan catatan, penduduknya harus sehat dan produktif.
"Itulah jawabannya, kenapa harus tidak stunting. Karena kalau stunting, tidak akan jadi bonus," tegasnya.
Mantan Bupati Kulon Progo ini menyebut, Kulon Progo punya lebih dari 600 pendamping keluarga. Mereka harus diedukasi demi menambah ilmu dan pemahaman sebagai bekal mendampingi keluarga dan menciptakan keluarga yang berkualitas dengan anak-anak sehat tanpa stunting.
Hasto kemudian menjabarkan, program stunting ada faktor spesifiknya, seperti peran pendamping keluarga dan kondisi rumah yang tidak kumuh.
Baca Juga: Begini pernyataan Kaesang terkait kasus rasuah yang melibatkan mantan Ketua KPK Firli Bahuri
Ada dua kapanewon yang dinilai masih membutuhkan program bedah rumah agar lebih sehat dan layak huni, yakni Kokap dan Galur.
"Jambannya harus diperbaiki supaya sesuai standar, tidak cemplung karena bisa sering membuat diare. Kemudian pendamping keluarga bisa mensosialisasikan, kalau mau nikah periksa dulu, kalau anemia ya minum tablet tambah darah, kalau terlalu kurus jangan hamil dulu. Faktor gizi bagi orang tua yang mau hamil ataupun anaknya itu penting sekali," tegasnya.
Hasto mengungkapkan, Kementerian Kesehatan telah menggelontorkan anggaran lebih dari Rp 4 miliar untuk penanganan stunting di Kulon Progo.
Dari sekian itu, 75 persen digunakan untuk pembelian makanan, kemudian sisanya untuk lain-lain termasuk sosialisasi dan edukasi.
Baca Juga: Arsenal kembali ke puncak klasemen sementara liga Inggris menyusul hasil imbang City vs Liverpool