HARIAN MERAPI – Ahli kesehatan Prof Zubairi Djoerban menjelaskan seputar etilen glikol yang masuk melalui mulut.
Penjelasan seputar etilen glikol ini disampaikan lewat akun twitter pribadinya yang dikutip harianmerapi.com Kamis (3/11/2022).
Ini masuk Stadium satu.
Baca Juga: KPU Temanggung sosialisasi pendidikan pemilih pada penyandang disabilitas
“Yaitu pada rentang 30 menit sampai 12 jam setelah paparan, metabolit dari etilen glikol ini produksi zat yang bikin depresi sistem saraf pusat. Menyebabkan intoksikasi mirip hiperos molaritas—yang bisa terjadi akibat minum alkohol ataupun etanol,” jelasnya.
Lantas, seperti apa bila masuk Stadium dua ?
“Dari 12 hingga 48 jam, metabolit etilen glikol hasilkan asidosis berat. Darah jadi asam dan menyebabkan hiperventilasi. Napas cepat banget. Terbentuk kristal-kristal kalsium oksalat yang mengendap di otak, paru, ginjal, dan di jantung,” katanya.
Baca Juga: KPU Temanggung sosialisasi pendidikan pemilih pada penyandang disabilitas
Selanjutnya, bagaimana dengan kondisi Stadium tiga ?
“Dari 24 hingga 72 jam, cedera ginjal akut dapat terjadi akibat efek langsung keracunan etilen glikol. Kalau keracunannya berat, bisa sebabkan koma, tidak sadar hingga meninggal,” terang Zubairi Djoerban.
Menurut Zubairi Djoerban, keracunan di ginjal merupakan konsekuensi utama akibat absorbsi dari etilen glikol, yang bikin sel-sel ginjal mati dan rusak.
Baca Juga: Tak lekang zaman, Kue Kolombeng tetap eksis di tengah gempuran makanan modern
“Ini yang disebut nekrosis tubular yang bisa sebabkan gagal ginjal dalam waktu 24-28 jam,” jelas Zubairi Djoerban.*