HARIAN MERAPI – Masih ada yang menganggap bahwa rutin mengonsumsi obat diabetes maupun obat hipertensi akan merusak ginjal. Anggapan ini sangat keliru dan bertolak belakang.
Ahli kesehatan yang juga pegiat media sosial dokter Andi Khomeini Takdir menjawab persoalan tersebut melalui akun twitter pribadinya yang dikutip harian merapi.com Minggu (18/9/2022).
“Minum obat diabetes dan atau obat hipertensi secara teratur justru melindungi ginjal dan menghambat laju kerusakan organ-organ lainnya pada pasien DM atau hipertensi,” jelas Andi Khomeini.
Baca Juga: Investasikan jantung Anda sebelum sakit, ini ciri detak jantung yang normal
“Yang potensial merusak ginjal adalah obat-obat anti radang atau anti nyeri yang dikonsumsi serampangan tanpa pemantauan dari dokter dan atau tenaga kesehatan,” terangnya lagi.
“Sedang yang potensial merusak hati adalah obat penurun panas semacam parasetamol yang dikonsumsi tanpa indikasi, melewati batas aman, lepas dari pantauan dokter, dan atau tenaga kesehatan,” jelasnya.
“Batasnya bervariasi, ada yang mematok 2.000 mg, ada yang lebih dari itu. Kuncinya di pemantauan,” pungkas dokter Andi Khomeini.
Baca Juga: Kolektor rela barter mobil dengan keris di ajang Musyawarah Agung Senapati Nusantara 2022
Unggahan tersebut banyak mendapat tanggapan positif dari netizen.
“Dok saya baru satu bulan minum obat hipertensi. Pas dicek ternyata ga langsung turun, tensinya masih di atas 145. Eh, pas minum air rebusan seledri malah lebih cepat turun. Apa bisa itu terus saya minum bersama,” tanya netizen.
Baca Juga: Lazismu UMY miliki tiga jenis beasiswa, penerimanya mulai siswa SD hingga mahasiswa
“Dampaknya bagus ya. Ceritakan pada dokternya. Kombinasi obat dengan diet memang lebih bagus,” terang Andi Khomeini.*