lifestyle

Dokter umum terkena HIV, bingung mau melanjutkan program spesialis, ini saran Prof Zubairi Djoerban

Jumat, 16 Desember 2022 | 12:00 WIB
Ilustrasi - Seorang ibu hamil memperlihatkan kipas bertuliskan Hari AIDS Sedunia saat antre tes HIV di Puskesmas Semen, Kediri, Jawa Timur, Kamis (2/12/2021). (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)

HARIAN MERAPI – Ahli kesehatan Prof Zubairi Djoerban menceritakan ada seorang dokter umum, dirahasiakan namanya, dengan HIV khawatir tidak bisa melanjutkan pendidikan untuk mendaftar program pendidikan dokter spesialis.

Keluhan tersebut disampaikan kepada Zubairi Djoerban yang kemudian diunggah dalam akun twitter pribadinya yang dikutip harianmerapi.com Jumat (16/12/2022).

“Dia takut terhalang statusnya di tes kesehatan universitas meski kondisinya sekarang sudah undetectable,” tulis Zubairi Djoerban.

Baca Juga: Bila anak mengalami kesurupan, ini yang harus dilakukan

Zubairi Djoerban pun diminta pendapatnya tentang kasus tersebut. Ia kemudian membeberkan secara detail berikut ini.

“Pada prinsipnya, semua orang dengan HIV AIDS yang virusnya tidak terdeteksi sama saja dengan untransmittable. Tak terdeteksi ya artinya tidak menular,” terangnya.

“Jadi jangan ragu ambil pendidikan selanjutnya. Tidak apa-apa juga ikut tes kesehatan selama VL-nya tidak terdeteksi,” saran Zubairi Djoerban.

Baca Juga: Table Top PHRI Guyub Sesarengan ajang promosikan pariwisata DIY

“Tentu Anda jangan sekali-sekali putus obat jika mau melanjutkan pendidikan. Begitu putus obat, ya akan muncul lagi,” lanjutnya.

“Jadi, syaratnya harus periksa VL secara berkala jika mau residen. Kalau internasional itu minimal setahun sekali,” katanya lagi.

Kalau sudah menjadi residen, kemudian ketahuan bagaimana, apakah harus dikeluarkan ?

Baca Juga: Parangkusumo Fashion Week, jadi ajang Kabupaten Bantul menuju kota kreatif dunia

“Ya tidaklah, dokter itu diharuskan minum obat teratur dulu. Selama itu juga dia tidak boleh kontak dengan pasien yang dia periksa. Lebih baik cuti dulu,” sarannya.*

Tags

Terkini