HARIAN MERAPI – Ahli kesehatan yang juga pakar HIV AIDS Prof Zubairi Djoerban kembali mendapat pertanyaan dari pasien yang terdiagnosa HIV.
Atas izin pasien tersebut, Zubairi Djoerban mengunggah keluhannya di akun twitter pribadinya yang dikutip harianmerapi.com Selasa (4/9/2022).
“Selamat pagi dok, izin bertanya, saat ini saya terdiagnosa HIV + di tanggal 15 Agustus 2022 dari hasil CD4 hanya 6. Menurut dokter, rujukan saya CD4 aman di angka lebih dari 400. Saya sudah menjalani pengobatan ARV dan badan sekarang tidak pernah sakit-sakitan,” tanya pasien tersebut.
Baca Juga: Wayang Jogja Night Carnival 2022 usung Lokananta Arjuna Anugraha, catat jadwal dan rute pawainya
“Pertanyaannya, berapa tahun lagi saya akan mendapat CD4 yang aman untuk ke jenjang pernikahan ?” tanyanya lagi.
“Karena saya terkena dari jarum suntik pemakai, bukan dari seks bebas, terimakasih dok,” lanjut pasien itu.
Atas keluhan dan pertanyaan tersebut Zubairi Djoerban memberi jawaban secara panjang lebar melalui akun twitter pribadinya.
Baca Juga: Taissa Farmiga kembali perankan suster Irene di film horor The Nun 2
“Parameter penting untuk keberhasilan pengobatan ada beberapa. Yang pertama viral load yang menunjukkan jumlah virusnya. Itu penting banget. Jadi viral load perlu segera diperiksa,” jawab Zubairi Djoerban.
“Yang kedua, rontgen dada, karena sering sekali penyakit seperti ini disertai juga dengan TBC,” jelasnya.
“Yang ketiga adalah tes terhadap virus hepatitis C atau nama tesnya Anti-HCV total. Nah kalau sudah ada hasil dari viral load, rontgen dada dan virus hepatitis C-nya, silakan kembali ke dokter yang mengobati,” saran Zubairi Djoerban.
Baca Juga: Baim Wong minta maaf soal prank laporan KDRT: Saya salah, tolong tegur saya...
“Karena penentukan pengobatan berdasarkan ketiga data tersebut dan pemeriksaan fisik itu harus dikerjakan oleh dokternya secara langsung. Jadi tidak bisa dibahas melalui media sosial untuk penentuan pengobatan jangka panjangnya,” terangnya lagi.