hobi

Pasar Bonsai Tunggak Mrajak Sleman Kian Dikenal Bonsai Mania

Sabtu, 30 Oktober 2021 | 07:12 WIB
Foto bersama sebagian penggemar bonsai dari Komunitas Bonsai Tunggak Mrajak dan Pecinta Bonsai Kaloran Temanggung. (Foto: Sulistyanto)

SLEMAN, harianmerapi.com – Komunitas Bonsai Tunggak Mrajak mempunyai beragam cara untuk lebih memasyarakatkan bonsai. Selain menggelar pameran dan kontes bonsai secara berkala, berusaha pula mengaktifkan semua sosial media yang dimiliki.

Suatu langkah cerdas lagi, ketika pandemi Covid-19 sudah melandai membuka pasar bonsai Tunggak Mrajak di Rewulu atau sebelah barat pasar ikan Rewulu Godean Sleman.

Meski belum grand opening, namun penggemar bonsai dari berbagai tempat sudah antusias datang. Bahkan, masyarakat yang masih awam bonsai juga tertarik melihat bonsai-bonsai yang terpajang di pilar-pilar.

Baca Juga: Harga Bonsai ‘Metal’ Rp 125 Juta, Hasil Pendaftaran Pameran untuk Santunan Yatim Piatu

“Saat ini kami sedang memajang sekitar 150 bonsai. Dalam waktu dekat, pasar bonsai Tunggak Mrajak di Rewulu ini akan segera kami launching atau ada grand openingnya,” ungkap Ketua Tunggak Mrajak, Bowongso, Jumat (29/10/2021) malam.

Setelah grand opening, lanjutnya, berbagai agenda telah disiapkan antara lain demo membentuk/membuat bonsai, sarasehan perawatan bonsai, pameran maupun kontes bonsai. Jika pandemi Covid-19 belum berakhir, masih menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Adapun harga bonsai yang dijual saat ini kisaran Rp 250.000 sampai Rp 2.000.000 per bonsai. Mayoritas masih bonsai bahan atau bakalan.

Baca Juga: Bonsai Mania Harus Coba Zelkova, Tanaman Asal Jepang yang Mulai Langka

Pengurus pasar bonsai Tunggak Mrajak lainnya, M Huda menambahkan, sebagian bonsai sudah menggunakan pot-pot khusus tanaman bonsai terbuat dari semen sampai gerabah. Namun, masih ada pula yang menggunakan pot bahkan ember plastik. Artinya juga yang berpartisipasi membawa bonsai ke pasar bonsai Tunggak Mrajak tak hanya para pembonsai senior saja.

“Kegiatan seperti ini semoga termasuk bagian dari membangkitkan pelaku jual-beli tanaman bonsai maupun UMKM yang banyak terkena imbas pandemi Covid-19. Syukur suatu saat, tak jauh dari sini juga ada sentra pembibitan tanaman bonsai serta sentra penjualan aneka alat yang dibutuhkan untuk pembuatan tanaman bonsai,” urainya.

Sementara itu Yuli CH dari Komunitas Pecinta Bonsai Kaloran Kabupaten Temanggung Jawa Tengah yang sedang berkunjung ke pasar bonsai Tunggak Mrajak mengaku bisa mendapat banyak wawasan dan pengalaman. Jika memungkinkan, pihaknya ada keinginan pula suatu saat dapat mempunyai pasar bonsai di Temanggung.

“Bisa juga pasar bonsai di tempat kami dikombinasi dengan penjualan kopi dan tembakau, sebab daerah kami sudah banyak yang mengenal sebagai penghasil kopi maupun tembakau kualitas bagus,” paparnya.

Yuli yang datang bersama rekannya, yaitu Abas Triyono, Mahendra serta Edwin berkeliling ke lokasi pasar bonsai tersebut dipandu oleh Antono serta Suryo dari Tunggak Mrajak. Setelah itu dilanjutkan ramah-tamah, berbagi wawasan serta/pengalaman. Tak ketinggalan foto bersama lalu diunggah ke sosial media yang sudah dimiliki oleh kedua komunitas bonsai tersebut.*

Tags

Terkini

800 Kicau Mania Ramaikan Festival Kajari Sleman Cup 2025

Minggu, 30 November 2025 | 21:30 WIB