JAKARTA, harianmerapi.com - Banyak cara bisa dilakukan untuk meningkatkan kesehatan tulang; mulai dari edukasi asupan nutrisi hingga senam.
Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan tulang.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Anita A Hutagalung dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (20/10/2021).
Baca Juga: Asik, Anies Izinkan Anak di Bawah Usia 12 Tahun Wisata Asalkan Didampingi Orangtua
"Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan osteoporosis, mengingat tulang adalah penyangga tubuh kita. Beberapa yang kami lakukan antara lain edukasi mulai dari anak-anak sampai lansia melalui penyuluhan dan seminar tentang kesehatan tulang," kata Anita.
"Kami ingin memasyarakatkan upaya (pencegahan osteoporosis) sejak dini. Selain edukasi, ada program-program dan kegiatan pendukung seperti senam, agar masyarakat bisa terhindar dari patah tulang yang diakibatkan osteoporosis," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Anita mengatakan, pandemi tidak menjadi halangan pihaknya untuk melakukan upaya-upaya tersebut. Senam, yang biasanya dilakukan bersama dan langsung (luring), kini juga hadir dalam format virtual.
Baca Juga: Link Streaming Persewar Waropen Vs Persiba Balikpapan, Kick Off Pukul 20.30
"Perwatusi sebagai sebuah lembaga yang fokus kepada penanganan osteoporosis di Indonesia selalu melakukan inovasi di tengah pandemi, untuk terus bersama masyarakat melalui senam virtual secara teratur tiap tiga kali dalam seminggu, sehingga masyarakat tetap bergerak dalam rangkaian senam yang dirancang untuk menguatkan dan memadatkan tulang," jelas Anita.
Ia melanjutkan, hal ini juga dilakukan untuk kaum muda sebagai tindakan pencegahan.
"Keseimbangan antara gerakan senam yang baik dan benar, terukur dan teratur, serta tak lupa juga tambahan asupan nutrisi akan mampu membantu kepadatan tulang bagi penderita maupun pencegahan terhadap penyakit osteoporosis," kata Anita.
Baca Juga: Keroncong Plesiran Kembali Digelar di Hutan Pinus Mangunan Bantul, Penonton Wajib Reservasi
Adapun Anita membagikan sejumlah "prinsip" gerakan senam osteoporosis. Salah satunya adalah dilakukan dengan duduk, agar gerakan-gerakan yang dilakukan tidak terlalu membebani tubuh, terutama mereka yang sudah terjangkit penyakit tulang tersebut, maupun yang memiliki berat badan berlebih.
"Senamnya dengan duduk agar tidak membebani lututnya, terutama untuk mereka yang badannya besar, mungkin lututnya lebih terbebani dengan beratnya. Duduk membuat mereka agar tetap nyaman dan teratur (pergerakannya)," kata Anita.
"Senam ini, walaupun dilakukan dengan duduk, juga sama capainya seperti berdiri, hanya saja tidak terlalu membebani," ujarnya menambahkan.