HARIAN MERAPI - Para orang tua harus memperhatikan perkembangan anaknya yang menginjak usia remaja.
Orang tua perlu mewaspadai ketika anaknya mngalami perubahan dalam berperilaku, karena ini mengindikasikan terjadinya masalah mental pada remaja.
Hal tersebut diingatkan Ketua Satgas Remaja Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. Rodman Tarigan SpA(K), M.Kes dalam seminar media "Mendidik Remaja yang Kuat Secara Mental dan Sosial" yang digelar daring, baru-baru ini.
Baca Juga: Pemkab Bantul Rencanakan Pemindahan TPR Pantai Selatan, Ini Alasannya
Ia mengingatkan para orang tua untuk mewaspadai perubahan perilaku yang mengindikasikan tanda-tanda timbulnya masalah mental pada anak remaja mereka.
Dr. Rodman mengatakan apabila remaja tiba-tiba berubah dari seseorang yang ceria menjadi lebih tertutup, menarik diri dari kegiatan sekolah dan teman-teman, serta sering mengeluh sakit fisik tanpa sebab yang jelas, hal tersebut bisa dicurigai sebagai perubahan perilaku yang mengindikasikan masalah mental pada remaja.
"Jadi kalau ada satu saja yang kita temukan, kita sebagai orang tua perlu menyadari bahwa ada perubahan perilaku dari anak tersebut," ujar Dr. Rodman
Dr. Rodman mengatakan salah satu permasalahan pada anak usia sekolah dan remaja adalah kesehatan mental dan emosional. Dalam data yang dipaparkannya, sebanyak 10 persen anak usia 15 hingga 24 tahun memiliki gangguan mental dan emosional.
Baca Juga: PBVSI Panggil 14 Pemain Perkuat Indonesia di Asian Games 2023
Dia mengatakan orang tua dan lingkungan sekitar harus mampu merespons perubahan perilaku pada remaja. Anak dengan masalah mental umumnya mengalami stres, depresi, bahkan melakukan tindakan-tindakan negatif seperti tawuran, kekerasan hingga mencuri.
Menurutnya, jika ada setidaknya satu tanda perubahan perilaku yang mencolok, langkah pertama yang harus dilakukan adalah berkomunikasi dengan remaja tersebut.
Berikan kesempatan kepada anak untuk berbicara tentang perasaan dan pengalaman yang dialami. Orang tua harus menjadi pendengar yang baik dan memahami permasalahan yang dihadapi remaja tersebut.
Baca Juga: Polri Jatuhkan Sanksi Demosi kepada Irjen Napoleon Bonaparte
Orang tua juga harus memberikan dukungan yang kuat dan memastikan bahwa sang anak tidak sendirian menghadapi masalahnya. Selain itu, orang tua juga dapat mengenalkan anak pada aktivitas yang produktif dan positif.
Namun, Dr. Rodman tidak memungkiri bahwa pada sejumlah kasus terdapat remaja yang enggan berbicara tentang permasalahan mereka kepada orang tuanya. Hal ini bisa dipicu oleh kurangnya kepercayaan atau faktor lain yang memengaruhi hubungan.