lifestyle

Bagaimana menstimuli kesehatan otak, inilah tips dari psikolog UGM

Selasa, 25 Juli 2023 | 11:30 WIB
ILUSTRASI: Deteksi kesehatan otak dengan antarmuka layar sentuh futuristik. (ANTARA/Shutterstock)


HARIAN MERAPI - Ada empat area yang bermanfaat untuk menstimuli kesehatan otak, lewat permainan atau kegiatan.


Empat elemen tersebut meliputi fisik, kognisi, emosi dan sosial, yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan otak.


Demikian dijelaskan psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Chandra, S.Psi, M.Psi, Ph.D. saat dihubungi ANTARA, Senin.

Baca Juga: Bobby Joseph, Dulu Kesandung Sabu, Sekarang Terjerat Tembakau Sintetis


Ia menilai keseimbangan stimulasi aktivitas dan permainan pada keempat elemen perkembangan, yaitu fisik, kognisi, emosi dan sosial, bermanfaat untuk menjaga kesehatan otak.

“Jadi, kalau ditanya permainan atau kegiatan apa yang bisa bagus untuk otak berarti adalah semua permainan dan aktivitas yang bisa menstimulasi empat area itu, area fisik, area kognisi, area emosi dan area sosial,” ucap Novi

Pada area fisik, stimulasi atau aktivitas yang bisa diberikan untuk menjaga kesehatan otak adalah yang berhubungan dengan kekuatan tubuh baik rangka maupun tubuh dalam, yaitu olahraga. Bagi lansia, olahraga fisik perlu untuk ditingkatkan agar otak bisa menstimulasi kekuatan otot yang sudah mulai melemah.

Baca Juga: Ahli Hukum Pidana JS Murdomo: Orang Melakukan Pembelaan Tak Bisa Dipidana

Novi mengatakan berdasarkan penelitian, 30 menit beraktivitas bisa menambah kapasitas otak karena oksigen menstimulasi sinapsis baru yang merangsang pertemuan elektrik listrik di otak. Kekurangan aktivitas membuat kapasitas otak semakin melemah, yang sering terjadi pada lansia.

Selanjutnya, area kognitif juga perlu untuk ditingkatkan dan selalu dijalankan agar kemampuan otak tidak berkurang. Area itu bisa distimulasi dengan kegiatan yang memerlukan proses berpikir seperti bermain tebak-tebakan, mengisi teka teki silang maupun permainan tradisional yang berpikir.

“Kognitif itu harus selalu dijalankan dan bahkan kalau kita pakai analogi kayak olahraga, stimulannya harus ditambah. Misalnya sekarang baca buku, satu buku (selama) satu bulan. Harusnya, bertambah usia, bisa satu bulan (membaca) lima buku karena kapasitasnya harus dinaikkan,” Novi menjelaskan.

Baca Juga: Pintu Air 10 Sungai Cisadane jebol, ribuan hektare sawah di empat kecapatan di Tangerang terancam kekeringan

Demikian pula dengan area sosial, yang melibatkan emosi serta melatih kepekaan dan empati, dapat menstimulasi otak untuk terus berkembang. Permainan tradisional yang melibatkan banyak interaksi dan aturan dapat dilakukan bahkan hingga lansia.

Pada lansia, kesehatan otak perlu dijaga dengan sosialisasi dan memperluas interaksi.

Halaman:

Tags

Terkini