pariwisata

Objek Wisata Dieng Plateau bekas peradaban Hindu Kuno, sejak dulu dikenal elok dan aneh, begini kisahnya

Selasa, 2 Mei 2023 | 14:00 WIB
Gapura Masuk menuju kompleks Candi Arjuna di Dieng Kulon, Banjarnegara, Jawa Tengah yang masuk kawasan objek wisata Dieng Plateau. (Koko Triarko)

Dataran tinggi Dieng dengan kawah-kawahnya dan telaga, merupakan kawasan vulkanik yang masih berpotensi bahaya.

Mengutip laman stekom.ac.id, dataran tinggi Dieng adalah kaldera yang dikelilingi oleh gunung-gunung di sekitarnya.

Gunung-gunung tersebut adalah Gunung Prahu di sebelah timur laut kaldera, Bukit Sikunir, Gunung Pakuwaja, dan Gunung Bismo di sebelah selatan kaldera.

Kemudian, juga kompleks Gunung Butak-Dringo-Petarangan di sebelah barat laut.

Baca Juga: Fakta-fakta Perjuangan Ki Hajar Dewantara untuk Kemajuan Pendidikan Indonesia

Di bawah permukaan kaldera itu terdapat aktivitas vulkanik seperti halnya Yellowstone atau Dataran Tinggi Tengger.

Di kawasan itulah terdapat banyak kawah, dan rekahan yang mengeluarkan hasil aktivitas geologi dalam berbagai bentuk.

Mulai dari fumarola, solfatara, sumber gas CO2 maupun CO, dan mata air panas maupun dingin, serta danau vulkanik.

Dan, beberapa kawah masih sangat aktif seperti Sileri, Candradimuka, dan Sikidang, yang kini menjadi objek wisata alam.

Baca Juga: Balik Kerja ke Jabodetabek, BPKH Lepas 500 Pemudik Asal DIY

Sementara itu, sumber lain menyebut Kawah Sikidang adalah kawah lama Gunung Pangonan yang tertutup material dari sekitarnya.

Para peneliti menyimpulkan, dataran tinggi Dieng adalah sisa kawasan kawah mati dari gunung berapi yang terisi air.

Diduga, telah terjadi proses pengeringan atau kekeringan sebelum menjadi tempat suci agama Hindu pada abad ke-7 Masehi.

Menurut sejarahnya, peradaban Dieng Plateau memang mulai bisa dilacak dari zaman Mataram Hindu Kuno.

Karena itu, sejak dulu Dieng selalu dikaitkan dengan kata Di yang berarti tempat atau gunung, dan Hyang yang berarti kahyangan.

Halaman:

Tags

Terkini