lifestyle

Ini pentingnya bekali anak dengan literasi digital, orang tua harus lakukan ini

Kamis, 27 November 2025 | 10:30 WIB
Arsip Foto - Sejumlah pelajar memanfaatkan layanan akses internet publik JakWiFi yang disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta di Taman Puring, Jakarta, Kamis (16/10/2025). (ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)



HARIAN MERAPI - Anak-anak perlu dibekali dengan literasi digital agar mereka bisa memanfaatkan secara aman.

Orang tua perlu pula memberi pemahaman kepada anak tentang batasan pribadi, etika berkomunikasi serta perilaku berbahaya.


Psikolog klinis Phoebe Ramadina, M.Psi., Psikolog menyarankan para orangtua membekali anak dengan literasi digital agar anak bisa memanfaatkan ruang digital secara aman.

Baca Juga: Klasemen ACL 2 Usai Persib Tumbang 2-3 di Kandang Lion City Sailors

"Orangtua dapat membekali anak dan perempuan dengan pemahaman tentang batasan pribadi, etika berkomunikasi, serta cara mengenali tanda-tanda perilaku berbahaya seperti grooming, cyberbullying, atau eksploitasi," katanya kepada ANTARA pada Rabu.

Lulusan Universitas Indonesia itu juga menyampaikan pentingnya orangtua mengajari anak untuk berempati, menerapkan etika, dan menghargai perbedaan agar tidak menjadi pelaku kekerasan di ruang digital.

Dia mencontohkan, orang tua bisa mengajari anak untuk menerapkan etika dalam menggunakan media sosial, termasuk di antaranya tidak menyampaikan komentar negatif, tidak ikut menyebarkan foto orang lain tanpa izin, dan menghindari perundungan.

Baca Juga: Upaya Penyelamatan Warga Tapanuli Tengah yang Jadi Korban Banjir Terkendala Cuaca: Logistik Terhambat, Desa-Desa Masih Terisolasi

"Penting untuk memastikan penggunaan perangkat digital yang bisa dikontrol oleh orangtua seperti (lewat) pengaturan privasi, pengawasan orang tua yang sesuai usia, serta (melakukan) diskusi terbuka tentang risiko online tanpa menghakimi," katanya.

Phoebe mengatakan bahwa platform digital juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk menghadirkan ruang aman, termasuk di antaranya bagi perempuan dan anak.​​​​​​

Fitur pelaporan, moderasi konten, dan edukasi keamanan bisa disediakan di platform digital untuk mendukung upaya pencegahan dan penanganan kekerasan.

Phoebe mengemukakan bahwa hingga saat ini masih banyak perempuan korban kekerasan yang tidak melapor karena takut pada ancaman pelaku, merasa tergantung pada pelaku secara ekonomi, malu atau takut disalahkan, kurang mendapat dukungan sosial, serta kurang percaya pada sistem hukum yang berlaku.

Anak-anak yang mengalami kekerasan banyak pula yang tidak melaporkan tindak kekerasan yang dilakukan kepada mereka karena takut, tidak tahu, dan tidak memahami mekanisme pelaporan maupun pengaduan.

Baca Juga: Peruntungan Shio Macan dan Shio Kelinci besok Kamis 27 November 2025, cinta dan uang tidak akan sejalan

Halaman:

Tags

Terkini