lifestyle

Ini pentingnya memberi protein bervariasi pada anak, simak anjuran ahli gizi

Rabu, 26 November 2025 | 10:30 WIB
Ilustrasi- Bahan makanan sumber protein dan kalsium. ( ANTARA/HO-Humas IPB)

HARIAN MERAPI - Ahli gizi menyarankan orang tua untuk memberi protein yang bervariasi untuk anak.


Anak membutuhkan zat bergizi yang beragam untuk tumbuh kembangnya.


Ahli gizi klinis Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K) mengingatkan pentingnya variasi sumber protein dalam menu harian anak untuk memastikan kecukupan zat gizi yang lebih beragam.

Baca Juga: Sebelum berlibur, ini yang perlu dilakukan orang tua pada anaknya agar tak terkena penyakit

“Jika kita mengacu ke anjuran gizi seimbang yakni makan tiga kali sehari serta makan bervariasi untuk mendapatkan berbagai zat gizi, maka hanya mengonsumsi satu jenis protein dalam tiga waktu makan dapat berpotensi menyebabkan kekurangan zat gizi tertentu,” kata Luciana ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa.

Luciana mengatakan, anak sebenarnya tidak otomatis mengalami kekurangan gizi hanya karena sering mengonsumsi satu jenis protein dalam jangka panjang, selama porsinya sesuai kebutuhan.

Namun demikian, ia menegaskan bahwa prinsip gizi seimbang tetap mengutamakan keberagaman.

Ia mengungkapkan, hingga kini belum ada penelitian yang secara khusus meneliti konsumsi satu sumber protein saja dalam jangka panjang.

Baca Juga: 230 mahasiswa mengikuti Kuliah Umum Literasi Keuangan, lalu menerima Beasiswa Living Cost

Meski demikian, ia menilai variasi tetap diperlukan agar kebutuhan zat gizi penting dapat terpenuhi.

“Jika misalnya sarapan hanya telur, tetapi siang dan malam ada sumber protein lain, maka kebutuhan gizinya tetap bisa terpenuhi,” katanya.

Dalam kondisi ekonomi terbatas, Luciana menyebut mengandalkan satu jenis protein yang murah dan mudah dijangkau tetap aman, selama diberikan dalam jumlah sesuai kebutuhan dan diimbangi pilihan lain ketika memungkinkan.

Ia menyarankan keluarga berpenghasilan rendah untuk memprioritaskan protein hewani dan nabati yang terjangkau.

Luciana menilai strategi ini paling realistis untuk keluarga yang menghadapi keterbatasan anggaran, sekaligus tetap menjaga kualitas asupan anak.

Halaman:

Tags

Terkini