lifestyle

Dokter ingatkan keseimbangan metabolisme di tengah gaya hidup modern, ini tujuannya

Selasa, 25 November 2025 | 10:30 WIB
Ilustrasi - Bahan makanan gizi seimbang. (ANTARA/HO)



HARIAN MERAPI - Dokter menyarankan agar masyarakat menjaga keseimbangan metabolism di tengah gaya hidup modern.


Minimnya aktivitas fisik serta sering konsumsi makanan olahan dapat mengganggu keseimbangan metabolisme masyarakat.


Pola hidup modern yang ditandai dengan tingginya tingkat stres, konsumsi makanan olahan, dan minimnya aktivitas fisik dinilai semakin mengganggu keseimbangan metabolisme masyarakat.

Baca Juga: Raffi Ahmad Ceritakan Tahanan Super Ketat Nusakambangan yang Dihuni Ammar Zoni, Klaim Tak Menyeramkan

Dr. Luigi Gratton, pakar kesehatan sekaligus Office of Health and Wellness and Chair, Herbalife Nutrition Advisory Board dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, menekankan bahwa metabolisme tidak semata terkait pembakaran kalori, tetapi berhubungan langsung dengan cara tubuh berfungsi, merespons lingkungan, serta menua.

“Untungnya, perubahan kecil yang disengaja dalam kebiasaan sehari-hari, dimulai dari nutrisi, gerakan, dan istirahat dapat memberikan dampak yang signifikan,” ujar Dr. Luigi.

Ia menjelaskan bahwa stres kronis dapat meningkatkan kadar kortisol yang mendorong tubuh menyimpan lebih banyak lemak. Pada saat yang sama, paparan makanan olahan tinggi gula tambahan dan rendah serat membuat pengendalian nafsu makan menjadi tidak stabil.

Baca Juga: Polisi Berhasil Tangkap Sopir Mobil Pembawa Ratusan Ribu Ekstasi di Tol Lampung, Diduga Libatkan Jaringan Lintas Provinsi

Kondisi tersebut, lanjutnya, dapat memengaruhi kesehatan saluran cerna dan sensitivitas insulin yang berperan penting dalam pengaturan energi.

Kebiasaan duduk dalam waktu panjang, baik karena pekerjaan kantor maupun kemacetan lalu lintas yang juga disebut menjadi faktor yang memperlambat metabolisme.

Aktivitas otot yang minim menyebabkan tubuh mengeluarkan energi lebih sedikit, sehingga menurunkan laju metabolisme dan memicu ketidakseimbangan energi.

Menurut Dr. Luigi, perubahan kecil yang dilakukan secara konsisten dapat membantu memulihkan fleksibilitas metabolik tubuh. Ia menyoroti tiga langkah utama: pola makan, gerak tubuh, dan kualitas tidur.

Pada pola makan, ia menyarankan konsumsi protein tanpa lemak untuk membantu membangun dan mempertahankan massa otot, yang berperan dalam meningkatkan laju metabolisme saat beristirahat.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan KUR Ekraf Rp10 Triliun di 2026, Investasi dan Tenaga Kerja Melonjak Tajam

Serat dari sayur, buah, dan biji-bijian juga diperlukan untuk menjaga kesehatan usus dan kestabilan kadar gula darah.

Halaman:

Tags

Terkini