Ia menambahkan bahwa sejumlah bahan alami seperti polifenol dari buah jeruk serta capsicum dari cabai menunjukkan potensi mendukung fungsi metabolisme, meski tetap perlu dikonsumsi dalam konteks pola makan seimbang.
Gerakan fisik disebut sebagai katalisator metabolisme. Aktivitas rutin, mulai dari olahraga teratur hingga berjalan cepat yang membantu tubuh mengatur pemanfaatan gula darah dan energi.
Menurut dia, semakin banyak seseorang bergerak, semakin besar peluang untuk mempertahankan kemampuan fungsional tubuh di masa mendatang.
Ia juga menekankan pentingnya tidur sebagai bagian dari pemulihan metabolik. Saat tidur, tubuh melakukan perbaikan fungsi internal, termasuk pengaturan hormon lapar dan kenyang, sensitivitas insulin, serta penurunan kadar kortisol.
Baca Juga: SMA Muhi Yogya Sabet 35 Medali Tingkat DIY dan Siap Melaju ke OlympicAD Nasional 2026
Kebiasaan seperti membatasi layar menjelang tidur dan menjaga waktu tidur yang konsisten dinilai membantu meningkatkan kualitas istirahat.
“Kesehatan metabolisme dibangun melalui langkah-langkah kecil yang dilakukan setiap hari. Bahkan kebiasaan sederhana dapat memberikan dampak besar bagi energi, suasana hati, dan vitalitas jangka panjang,” ujar Dr. Luigi.*