Artinya pula bisa semakin banyak yang dapat melestarikan keberadaan Vanda tricolor. Tak kalah penting, peserta diharapkan tak hanya menyalurkan hobi untuk merawat anggrek sebagai tanaman hias.
Namun, juga dapat memanfaatkan budidaya anggrek sebagai kegiatan produktif yang bisa ikut berperan menggerakan perekonomian dan memberdayakan masyarakat.
“Idealnya lagi bisa ikut terlibat dalam pelestarian anggrek lereng Merapi, Vanda tricolor sesuai dengan kemampuan masing-masing, sehingga Vanda tricolor tak punah,” tuturnya.
Baca Juga: Vertigo sering kambuh disertai gejala lain, jangan sepelekan, bisa jadi ini yang sedang Anda alami
Adapun materi bimtek budidaya anggrek tersebut, antara lain teknik perbanyakan tanaman, teknologi pengendalian hama dan penyakit tanaman anggrek serta praktik perbanyakan anggrek.
Sebagai narasumber, yaitu dari YPAM terdiri dari Ir Chalid Swastika serta Hj Sri Suprih Lestari (pemilik Titi Orchid, salah satu pendiri YPAM dan Ketua Pembina YPAM).
Menurut Hj Sri Suprih Lestari yang biasa disapa Bu Titi, sebagian masyarakat belum mengetahui keunggulan maupun kekhasan fisik anggrek Vanda tricolor.
“Dengan adanya bimtek budidaya anggrek, bahkan Vanda tricolor menjadi perhatian tersendiri semoga semakin mengenalkan Vanda tricolor, dan bimtek bisa rutin diselenggarakan,” harapnya.*