lifestyle

Mulai Kurangi FOMO dengan Menerapkan Konsep JOMO, Tak Semua Tren Harus Diikuti

Sabtu, 16 Agustus 2025 | 11:00 WIB
Foto ilustrasi mengurangi aktivitas bermedia sosial untuk menerapkan konsep sikap JOMO. ( Unsplash/Antonio Visalli)

HARIAN MERAPI - Kebiasaan fear of missing out atau FOMO kini bisa mulai diganti dengan joy of missing out atau JOMO.

JOMO mengusung konsep bahwa kesenangan itu tak melulu harus mengikuti tren tertentu yang sedang banyak dilakukan oleh orang lain.

Berbeda dengan FOMO yang secara sadar mengikuti tren karena memiliki kekhawatiran bakal tertinggal dari yang lain.

Baca Juga: Kasus Bupati Pati Sudewo Jadi Perhatian Presiden Prabowo, Gerindra Sebut Sudah Beri Teguran Keras

JOMO juga diartikan sebagai menikmati kebahagiaan saat ini dan merasa puas hanya dengan hal-hal yang disukai saja.

Untuk sebagian orang, mungkin masih sulit untuk mengendalikan diri agar tak FOMO pada suatu hal, sehingga bisa diterapkan beberapa tips untuk menumbuhkan sikap JOMO tersebut.

Mengurangi Penggunaan Medsos

Buat batasan waktu kapan saja boleh membuka media sosial dan kapan harus berhenti.

Baca Juga: Perjalanan Karier Mpok Alpa yang Tak akan Terlupakan dari Hajatan ke Panggung Televisi

Misal, hanya membuka media sosial di jam tertentu dan menghindari membukanya lagi saat menjelang tidur, termasuk ketika merasa susah untuk tidur sekali pun.

Waktu kosong tanpa medsos tersebut bisa diisi dengan hal lainnya, seperti mengistirahatkan tubuh, mulai membaca buku, dan lainnya.

Mulai Berani untuk Menolak

Baca Juga: Polisi tetapkan pengemudi Honda Jazz tabrakan maut di simpang Empat Bugisan sebagai tersangka

Mulailah untuk berani menolak ajakan teman saat untuk hangout jika dilakukan selama beberapa hari berturut-turut.

Halaman:

Tags

Terkini