lifestyle

Benarkah nikah dengan bule akan perbaiki keturunan ? Begini penjelasan dokter

Rabu, 2 Juli 2025 | 12:30 WIB
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi lulusan Universitas Padjajaran Dr. Boy Abidin, SpOG, Subsp. FER (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)



HARIAN MERAPI - Masih ada anggapan keliru di masyarakat bahwa menikah dengan warga negara asing atau WNI dapat memperbaiki keturunan, terutama dalam hal tinggi badan.


Menurut dokter, kalau gizi atau nutrisinya tidak baik, anaknya akan biasa-biasa saja.


Demikian penjelasan Dr. Boy Abidin, SpOG, Subsp. FER dalam temu media di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Hasto Wardoyo Targetkan Semua Sekolah Negeri di Kota Yogyakarta Jadi Unggulan


“Mungkin (kalau menikah) dengan bule genetiknya diharapkan bagus, tapi tidak diberikan nutrisi atau kecukupan gizi yang baik, tidak distimulasikan dengan baik dan segala macam ya anaknya akan biasa-biasa saja, itu poinnya,” kata Boy .


Menanggapi adanya tren menikah dengan WNA di berbagai platform media sosial, Boy menekankan hal terpenting dalam membangun keturunan berkualitas dan sehat dimulai dari sejak masa perencanaan kehamilan dan rajin merawat kesehatan diri bagi calon orang tua.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi lulusan Universitas Padjajaran itu mengatakan faktor genetik memang memiliki peran besar untuk menghasilkan keturunan yang berkualitas.

Genetik dapat memengaruhi bentuk wajah, rambut sampai bentuk dan warna mata, namun jika berbicara terkait dengan tinggi badan, terdapat faktor lain yang dapat memengaruhinya seperti asupan mikronutrien dan gizi anak sejak dalam kandungan.

Baca Juga: Ramalan zodiak Pisces besok Kamis 3 Juli 2025 soal cinta dan karir, masalah menjadi rumit dan Anda tidak tahu harus mulai dari mana

"Orang tua yang tinggi badannya biasa-biasa saja tidak menutup kemungkinan kalau anak itu disiapkan, diberikan nutrisi yang baik, dia akan menghasilkan atau jadi anak dengan kualitas yang jauh lebih baik, maaf ya, dari kedua orang tuanya," ucap Boy.

Menurutnya, bahan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat saat ini sudah memiliki kandungan gizi yang jauh lebih baik dan kompleks dari zaman dulu.

"Mungkin kalau dulu orang tua kita makannya ubi begitu ya, sekarang makannya singkong, makannya keju begitu ya, jadi artinya dia sudah ada perbaikan," katanya.

Baca Juga: Penuhi gizi masyarakat, Pemkab Sukoharjo pantau ketahanan pangan desa

Hal ini menjadi salah satu alasan yang menurut Boy menjadi penyebab generasi masa kini memiliki postur tubuh yang jauh lebih tinggi dan kecerdasan yang lebih baik.*

Tags

Terkini