Sementara itu, Ketua PKJM, Agung WP menjelaskan, dengan kegiatan tersebut antara lain akan membantu kian mempopulerkan hobi ayam kate kepada masyarakat luas.
“Melihat tingginya animo masyarakat, baik kate mania maupun warga umum, PKJM berencana secara rutin mengadakan kontes atau lomba ayam kate di tempat-tempat yang biasa didatangi banyak orang,” tambahnya.
Adapun data juara kontes ayam kate di Taman Budaya Gunungkidul tersebut, di Kelas Best of The Best (BOB) sebagai berikut:
Juara I kate bernama, Broris milik Asngudi (Gamping-Sleman), II, Manut milik Heri Pramoko (Bantul) dan III Tohjoyo milik Tole Wijaya (Kota Yogyakarta).
Lain halnya di Kelas Fotografi, data juaranya sebagai berikut: I. Berjudul, Ngate Sore karya Ardi (Gunungkidul), II Ini Mahal Le! karya Siti Rupingah (Kulonprogo) dan III Jepret karya Ardan (Kota Yogyakarta).
Sedangkan data juara Kelas Videografi, terpilih sebagai juara I Cinematic Kate karya Bedu, II Si Kate karya Azil dan III Sabung karya Ali.
Asngudi menambahkan, ia bersyukur salah satu ayam kate miliknya, yakni Broris terpilih sebagai juara I Kelas BOB. Ia mempunyai sejumlah kiat untuk merawat kate kelas lomba.
“Pakan diusahakan ada kombinasi protein dan karbo, seperti beras merah campur jagung giling, dan secara temporer ditambah pakan yang kaya serat, antara lain cacahan sayuran jenis kangkung,” ungkapnya.
Tak ketinggalan, kate diberi multivitamin secara berkala dengan dicampurkan pada minuman. Selain itu, ayam kate saat dimandikan airnya diberi obat anti kutu, lalu dijemur sekitar 10 menit.*