pariwisata

Aktivitas Pariwisata Lesu, Vendor Jawa-Bali Kena Dampak

Minggu, 9 Maret 2025 | 18:30 WIB
Pertemuan para vendor PT INA sekaligus pemberian penghargaan di Sahid Raya Hotel, Sabtu (8/3). (WAHYU TURI K)

HARIAN MERAPI - PT Indo Nuansa Abadi (INA) mengumpulkan para vendor di Sahid Raya Hotel, Sabtu (8/3) untuk memberikan semangat terkait aktivitas pariwisata yang akhir-akhir ini dirasakan lesu. Dengan semangat yang sama, seluruh vendor yang hadir berharap pariwisata bangkit lagi seperti sediakala.

Komisaris PT Indo Nuansa Abadi (INA) Adi Wardhana mengatakan bahwa beberapa kejadian yang merenggut korban jiwa saat study tour membawa dampak negatif terhadap pariwisata. Ia mencontohkan salah satunya kasus sejumlah siswa yang terseret ombak dan tenggelam di Pantai Drini beberapa waktu lalu.

“Seperti kejadian di Pantai Drini, Sidoarjo juga ada. Hanya ada 1 atau 2 kejadian yang digeneralisir bahwa study tour tidak aman. Ini bentuk keperhatian kami biar wisata Jawa-Bali bangkit lagi,” kata Adi, Sabtu (8/3).

Baca Juga: Industri perhotelan terdampak efisiensi anggaran, Asparnas minta pemerintah beri solusi

Meskipun kejadian tersebut tidak membuat benar-benar tumbang, ia mengaku aktivitas pariwisata menurun hingga 50%. Dengan dampak yang cukup signifikan, ia mengajak seluruh bentuk unit usaha yang berkaitan dengan pariwisata untuk berbenah diri dan mengutamakan keselamatan wisatawan.

“Kami memberi semangat vendor-vendor, ayolah kita membuat suatu aturan atau suatu inovasi agar bisa diterima lagi sama instansi-instansi. Seperti situasi sekarang ini kita menjauhi pantai karena kejadian di Pantai Drini,” terangnya.

Pada acara ini PT INA juga memberikan penghargaan kepada sejumlah vendor yang selama ini telah bekerjasama dengan baik dengan INA. Dengan adanya INA Award ini pihaknya berharap dapat menyemangati para vendor agar lebih meningkatkan kualitas layanannya.

Baca Juga: Satgas Pangan Polri sebut tiga produsen jual MinyaKita tak sesuai takaran

“Kami mengundang 120 vendor dengan kehadiran sekitar 400an orang se-Jawa Bali,” imbuhnya.

Adi menambahkan, alasan kegiatan ini diselenggarakan di DIY tak lain karena wilayah ini menjadi episentrum wisata di Indonesia.

“Sejak mulai covid (pariwisata) yang dibuka hanya Jogja. Kedua, Jogja itu daerah istimewa, tekanan dari pemerintah pusat pun belum tentu berlaku di Jogja. Itu hebatnya di Jogja, kenapa vendor kita pertemukan di Jogja karena kelebihan Jogja,” ujarnya. *

 

Tags

Terkini