lifestyle

Mengapa makanan bersantan sebaiknya tak dipanaskan berulang, ini penjelasan dokter ahli gizi

Minggu, 7 April 2024 | 11:30 WIB
Peserta menuangkan santan ke dalam masakan dalam Festival Marandang di tepian Sungai Batang Arau, Padang, Sumatera Barat, Selasa (25/4/2023). (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)


HARIAN MERAPI - Ahli gizi menyarankan agar makanan yang bersantan jangan sering dipanaskan berulang.


Mengapa ? Selain kandungan gizinya berkurang, juga bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Demikian saran dokter spesialis ilmu gizi klinik agar makanan tetap bergizi dan layak dikonsumsi.

"Kalau makanan bersantan dipanaskan berulang kali, maka lemak di dalamnya akan jadi trans-fat (lemak trans), yang tidak baik untuk kesehatan kita," kata dr. Fitri Tyas Windrarti, Sp.GK dalam webinar yang diikuti dari Jakarta, Sabtu (6/4).

Baca Juga: Yuk, jaga berat badan agar tetap ideal selama rayakan Idul Fitri 1445 H, ini yang harus dihindari

Menurut informasi yang disiarkan di laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia, lemak trans atau asam lemak trans adalah asam lemak tak jenuh yang dapat menyumbat arteri, meningkatkan risiko serangan jantung dan kematian.

Fitri menjelaskan, makanan bersantan seperti opor, rendang dan gulai daging yang dipanaskan secara berulang kadar lemak jahatnya akan meningkat sehingga dapat menimbulkan risiko serangan penyakit jika dikonsumsi.

Menurut dia, pemanasan makanan secara berulang juga membuat tekstur makanan rusak dan berpotensi menjadi sarang bakteri yang bisa menyebabkan diare.

Baca Juga: Begini cara menghindari chat penipuan online saat belanja Lebaran, jangan asal klik 

Fitri menyarankan para ibu selama Lebaran memasak makanan sesuai kebutuhan keluarga sehingga bisa sekali habis.

"Memang lebih repot, tapi lebih baik kalau mau jaga kesehatan kita masak dalam porsi sekali habis saja, karena makanan bersantan tidak disarankan dipanaskan berulang. Jadi kita harus kira-kira satu kali makan berapa porsi, sehingga besok masak yang baru," katanya.

Lulusan Universitas Hassanudin yang kini bekerja di Rumah Sakit Permata Bekasi itu menekankan pentingnya menyiapkan makanan sehat dengan gizi seimbang bagi keluarga pada perayaan Idul Fitri.

Menurut dia, lebih baik mengurangi penggunaan minyak dengan merebus atau memanggang bahan makanan serta mengurangi garam dalam masakan demi kesehatan.

Baca Juga: Awas mabuk saat perjalanan mudik, begini kiat mengatasinya

Dia juga mengingatkan perlunya memperhatikan batasan konsumsi bagi anggota keluarga lanjut usia, anak-anak, dan anggota keluarga yang sakit dalam menyiapkan hidangan Lebaran bagi keluarga.

"Ada lansia atau orang sakit yang mau makan tapi tidak bisa. Jadi, kalau bisa kita dapat memberikan pilihan (makanan) yang lebih sehat. Persiapkan alternatif hidangan yang lebih sehat," kata Fitri.*

Halaman:

Tags

Terkini