Menurutnya kesiapan armada dan manajemen lalu lintas di destinasi menjadi salah satu bagian penting selain kesiapan destinasi wisata.
Beberapa destinasi wisata favorit dipastikan pada liburan hari raya akan mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dan khusus destinasi wisata Mangunan Bantul pihaknya masih membahas dengan pihak terkait guna
memperlancar arus perjalanan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Untuk membantu mendapatkan informasi mengenai destinasi wisata favorit, ragam budaya, event, cuaca serta berbagai ekonomi kreatif yang ada di Yogyakarta Vera mengajak kepada masyarakat DIY maupun wisatawan untuk menggunakan portal informasi aplikasi Visiting Jogja yang dikelola Dinas Pariwisata DIY.
Selain itu untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan Yogyakarta sekaligus untuk mendorong peningkatan wisata dalam negeri, Vera mengatakan Dinas Pariwisata DIY gencar mengkampanyekan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) kepada masyarakat dimana tujuan aktivitas wisata dan membeli produk dalam negeri dapat memberikan kontribusi perekonomian Indonesia.
Vera berujar sesuai arahan dari Menko Marves Luhut B. Pandjaitan dalam 2 tahun belakangan di berbagai kegiatan dan kerjasama pihaknya selalu mengajak kepada masyarakat untuk bangga berwisata di dalam negeri dan membeli produk buatan Indonesia.
“Selain Bangga Berwisata di Indonesia juga bangga menggunakan produk dalam negeri agar putaran uang dapat dirasakan masyarakat seluruh Indonesia. Kampanye berwisata di Indonesia dan menggunakan produk dalam negeri ini kita kolaborasi dengan pihak lain seperti JSR dan bank. Dalam waktu dekat rencananya Dinas Pariwisata DIY menjalin kerjasama dengan Gojek Indonesia untuk Duta Wisata Digital” kata Vera.
Lebih lanjut Vera menjelaskan, arahan pemerintah RI mengkampanyekan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) dan Bangga Buatan Indonesia (BBI) tujuannya adalah mengoptimalisasi berbagai potensi untuk menggerakan roda perekonomian Indonesia.
Terlebih di DIY bahwa pariwisata menjadi sektor penting bagi perkembangan perekonomian masyarakat dan lebih jelas lagi adanya visi kepariwisataan DIY hingga tahun 2025 adalah DIY sebagai daerah tujuan wisata terkemuka di Asia Tenggara.
Kepariwisataan dan ekonomi kreatif merupakan dua sisi yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lain karena kegiatan pariwisata selalu terkait dengan ekonomi kreatif, oleh karena itu penyediaan karya ekonomi kreatif sebagai produk khas daerah wisata sangat dibutuhkan untuk memperkuat pariwisata.
Saat ini Dinas Pariwisata DIY mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat (Community Based Tourism/CBT) dan perlu diketahui Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai 205 jumlah Desa/Kampung wisata DIY dan 183 jumlah Pokdarwis DIY yang sudah ditetapkan oleh Gubernur sesuai dengan Pergub 40/Tahun 2020. Potensi wisata tersebut diharapkan mampu menjadi pilihan tujuan wisata untuk mengisi libur lebaran sehingga memperlama tinggal wisatawan di Yogyakarta (length of stay). *