lifestyle

Obesitas dapat dicegah sejak dalam kandungan, begini rumusnya....

Rabu, 6 Maret 2024 | 21:45 WIB
Ilustrasi obesitas (Pixabay)

HARIAN MERAPI - Obesitas atau kelebihan berat badan dapat dicegah sejak dalam kandungan. Pencegahan obesitas dapat dilakukan dengan memastikan ibu hamil menerima nutrisi yang baik sebelum dan selama periode kehamilan.

"Calon ibu hamil harus menjaga asupan nutrisi yang baik sesuai 'isi piringku' serta mencegah malnutrisi baik kekurangan atau kelebihan gizi termasuk obesitas," kata praktisi kesehatan dr. Ngabila salama di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (6/3/2024).

Adapun konsep 'isi piringku' berarti setengah porsi sayur dan buah, setengah porsi karbohidrat, dan lauk tinggi protein hewani, rendah gula, garam, dan lemak.

Lebih lanjut, pencegahan dapat dilakukan melalui deteksi dini dengan mengukur indeks massa tubuh (IMT) bayi secara berkala dan mandiri minimal setiap enam bulan.

Baca Juga: Inilah aturan masuk rest area selama libur mudik Lebaran 2024

"Rumusnya itu berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter dikuadratkan atau BB/(TBxTB)," ungkap Ngabila yang juga staf di bidang Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Untuk kategori Asia dan Indonesia, tergolong obesitas jika IMT > 25, gizi berlebih jika IMT 23–24,9, normal jika IMT 18,5–22,9 dan gizi kurang jika IMT < 18,5.

Lebih lanjut, Ngabila juga menganjurkan masyarakat untuk menerapkan pola hidup 'CERDIK'.

"Pertama 'cek' kesehatan rutin, terus 'enyahkan' asap rokok, 'rajin' olahraga dengan pemanasan per dua jam selama 5-10 menit dengan gerakan sederhana seperti pemanasan senam," kata Ngabila seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Hardjuno Wiwoho: Mega Skandal Korupsi Perbankan di Vietnam Mirip BLBI di Indonesia

Kemudian, lanjut dia, 'diet' seimbang dengan konsep 'isi piringku' dari Kementerian Kesehatan RI perlu diterapkan sehari-hari.

"Setengah piring adalah sayur dan buah, makin berwarna warni akan lebih bagus. Setengah piring lainnya adalah karbohidrat seperti nasi, lauk, pauk kaya protein hewani. Bisa juga nabati dan lemak tentunya dengan komposisi seimbang," kata Ngabila.

Lebih lanjut, kata Ngabila mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak. Jadi satu hari maksimal orang dewasa empat SDM (sendok makan) gula, satu SDT (sendok teh) garam, lima SDM lemak.

"Sudah termasuk makan besar, makan ringan, minyak untuk menggoreng dan menumis dan lain-lain. Sayur dan buah dimakan lima porsi per hari, tiga porsi saat makan besar dan dua porsi makanan ringan di antara makan besar," kata Ngabila.

Baca Juga: Inilah kawasan penghasil garam di Gunungkidul, petani di Pantai Sepanjang hasilkan 2,2 ton

Halaman:

Tags

Terkini