pariwisata

Destinasi wisata di IKN Nusantara sajikan pemandangan eksotik, yuk kita jelajahi

Selasa, 10 Oktober 2023 | 11:00 WIB
Wisata hutan mangrove Mentawir, Kalimantan Timur. ( ANTARA/Sinta Ambar)

Beralih ke lokasi wisata lain yang berpotensi dikembangkan untuk mendukung sektor pariwisata di IKN. Objek ini adalah Goa Tapak Raja yang berlokasi di Desa Wonosari, Sepaku, Penajam Paser Utara.

Memiliki jarak sekitar 30 kilometer dari Titik Nol Nusantara ini dapat ditempuh melalui jalur darat.

Menyajikan jalur dengan jembatan sepanjang 200 meter, gua yang ditemukan oleh pendatang pada 1983 itu menyajikan pemandangan yang teduh, dengan dikelilingi pepohonan serta 10 jenis pohon beringin.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Bakal Terapkan Pasal Korporasi di Kasus Miss Universe Indonesia

Saat rombongan yang tergabung dalam Forum Wartawan Parekraf (Forwaparekraf) bertolak ke kawasan gua itu, pembangunan untuk fasilitas pujasera dan toilet masih dilakukan. Ke depan, kawasan itu akan dibangun fasilitas pemandian mata air, flying fox, hingga trek sepeda untuk menarik kunjungan wisatawan.

Menilik ke dalam lokasi gua yang agak gelap, suara kepakan kelelawar seakan menyambut kedatangan pengunjung. Di dalamnya terdapat dua lorong besar yang dapat dilintasi, salah satu di antara lorong yang menuju sebuah stalaktit apik berbentuk telapak kaki raja yang menjadikan gua ini dinamai Goa Tapak Raja.
Hutan Mangrove Mentawir


Perjalanan berlanjut ke lokasi selanjutnya dengan menempuh sekitar 42 kilometer dari Titik Nol Nusantara, wisatawan dapat menikmati rimbunnya hutan mangrove yang syahdu dipandang mata.

Dengan merogoh kocek Rp10 ribu, wisatawan akan diantarkan menuju jembatan kayu yang berada di atas perairan. Melalui jembatan itu, pengunjung dapat menyusuri hutan mangrove yang rimbun, bila menjelang sore hari sejumlah burung bangau tong-tong nan eksotis bakal bertengger di atas pohon mangrove sebagai penghibur. Bila beruntung, pengunjung dapat melihat bekantan yang menghuni kawasan tersebut.

Baca Juga: Jordi Amat dan Yance Sayuri Cedera, STY Panggil Hokky Caraka dan Dzaky Asraf

Usai menjelajah hutan mangrove, wisatawan juga dapat menikmati perairan Teluk Balikpapan dengan merogoh kocek tambahan sebesar Rp200 ribu hingga Rp250 ribu untuk menaiki perahu motor.

Selama perjalanan dengan perahu motor, tersaji keindahan akar mangrove yang menjuntai dan kokoh diiringi alunan percikan air yang menyejukkan, rasanya lelah penat sekejap sirna, diganti ketenangan.

Perjalanan wisata rasanya tak cukup hanya dengan berkeliling ke hutan mangrove. Wisatawan yang ingin menikmati kudapan khas Mentawir, dapat menikmati olahan mangrove yang diproduksi oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Produk tersebut, di antaranya kopi mangrove, sirup dan teh. Kopi yang memiliki komposisi 60 persen biji kopi robusta serta 40 persen buah mangrove ini memiliki cita rasa khas, namun tidak mengganggu rasa utama dari kopi dan justru saling melengkapi.

Semenjak pandemi COVID-19 melanda, rupanya pariwisata di Mentawir turut terimbas hingga sepi pengunjung. Selain itu, Titik Nol Nusantara yang kini menjadi primadona seakan menggeser keberadaan wisata mangrove Mentawir.

Baca Juga: Prestasi Indonesia di Asian Games 2023 jeblok, Hasto Kristiyanto : Sangat menyedihkan

Halaman:

Tags

Terkini