HARIAN MERAPI - Tekad Komaruddin Rachmat untuk menyelesaikan aksi longmarch dari Jogja menuju Bandung terhenti di Kota Banjar Jawa Barat.
Tekad pria berusia 69 tahun tersebut memang luar biasa. Pasalnya Komaruddin adalah penyintas stroke sejak tahun 2012.
Komaruddin terinspirasi dari perjalanan tentara Divisi Siliwangi dari Jogja ke Bandung akibat keruntuhan Perjanjian Renville. Semangat juang itu dia bawa ke dalam upaya longmarch kali ini.
Aksi longmarch Komaruddin yang didukung Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) Jogja dan Cahaya Foundation melintasi jalur selatan Pulau Jawa melewati kota/kabupaten, antara lain, Kulonprogo, Purworejo, Kebumen, Banyumas, Cilacap, Kota Banjar, Ciamis, Tasikmalaya, Garut hingga di garis finish Bandung.
Namun tekad Komaruddin untuk mengakhiri perjalanan di bandung harus terhenti di Kota Banjar, akibat pendarahan di telapak kaki.
"Awalnya aksi jalan kaki tersebut direncanakan dari Jogja ke Bandung dari 5--26 Agustus 2023. Tapi terhenti karena luka di telapak kaki saya telah parah dan perlu dibedah kulit," kata Komaruddin Rachmat dikonfirmasi, Senin (21/8/2023).
Baca Juga: Tangkal Hoax Jelang Pemilu 2024, AMSI Adakan FGD Bersama Media Yogyakarta
Warga Kota Bekasi, Jawa Barat, yang berstatus penyintas stroke sejak 2012 itu melakukan aksi jalan kaki dari Jogja ke Kota Banjar, Jawa Barat dengan jarak tempuh 283 kilometer selama 14 hari, sejak 5 hingga 18 Agustus 2023.
Pada 18 Agustus di Kota Banjar, Komaruddin diinapkan di rumah seorang kolega, sebelum akhirnya pindah untuk bermalam di rumah dinas Wakil Wali Kota Banjar Nana Suryana.
"Siang ini saya berencana kembali ke Bandung," katanya.
Meski demikian, Komaruddin merasa tidak kecewa terhadap terhentinya aksi jalan kaki kali ini, akibat permasalahan di kaki.
Baca Juga: Terdampak TPS Sampah, Warga Selokaton Karanganyar Blokade Jalan Dusun
"Pertama, spirit Siliwangi Kembali dari Yogyakarta ke Jawa Barat telah saya penuhi, karena saya telah masuk Kota Banjar (Jawa Barat), perbatasan Jawa tengah dan Jawa Barat, meski tidak sampai Bandung," katanya.
Selain itu, kata Komaruddin, tujuan utama aksi jalan kaki yang ia lakukan adalah untuk kampanye kesehatan terkait stroke dan bukan unjuk kekuatan.