HARIAN MERAPI - Menjelang Pemilu 2024, berita hoaks maupun informasi menyesatkan banyak bertebaran di media sosial.
Bagaimana cara mengatasi hoaks ? Dinas Komunikasi Informatika Persandian Dan Statistik (Diskominfopers) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) punya cara efektif.
Untuk menangkal isu hoaks di kalangan masyarakat, Kominfo Sulbar menerapkan program cakap digital.
"Diskominfopers Sulbar melaksanakan kegiatan Sekolah Internet Komunitas Informasi Masyarakat (Senter KIM) bekerja sama dengan relawan TIK," kata Kepala Diskominfopers Provinsi Sulbar, Mustari Mula, di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan, Senter KIM merupakan edukasi penyebarluasan informasi di masyarakat untuk mendukung proses perkembangan informasi melalui teknologi digitalisasi yang ada di desa.
Menurut dia, dari program tersebut akan menciptakan masyarakat yang cakap digital di kalangan masyarakat yang ada di desa.
Baca Juga: Targetkan sembilan medali emas di Olimpiade Dunia di Jerman, Indonesia kirim 25 atlet SOIna
Selain itu, akan membuat pemanfaatan media sosial akan lebih sehat disamping akan membuat penggunaan internet yang berkualitas, dan menangkal berita Hoaks.
Ia menyampaikan, pemanfaatan infrastruktur Internet yang ada di desa akan mendukung program senter KIM sehingga berita Hoax di masyarakat akan dengan mudah dapat ditangkal
Anggota DPRD Provinsi Sulbar, Muhammad Dalif Arsyad, juga berharap Senter KIM dapat melibatkan semua desa serta masyarakat di tingkat kelurahan bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten sehingga Informasi dapat semakin diterima masyarakat.
Baca Juga: Sebanyak 18 warga kurang mampu di Sukoharjo, terima bantuan rehab RTLH
Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik Diskominfopers Sulbar, Dian Afrianty juga menyampaikan, Senter KIM juga dilaksanakan sebagai upaya kolaborasi dan sinergi antara Diskominfo Provinsi, Diskominfo kabupaten dan Relawan TIK untuk membangun desain tekhnologi navigasi komunikasi internet.
"Tujuannya agar koneksitas antarpenduduk menggunakan perangkat telekomunikasi, baik berbasis radio komunikasi maupun smartphone yang minim jaringan internet, dapat terintegrasi dengan baik," ujarnya.*