Baca Juga: Indonesia raih sukses saat final SEA Games 2023, inilah cerita kapten Timnas U-22 Rizky Ridho
“Melihat potensi Desa Wisata saya dapat katakan bahwa ini adalah ujung tombak perekonomian desa. Kita harus mampu membangun kembali berbagai potensi yang ada setelah tertidur selama pendemi," ujar Slamet Achmad Husein.
Dia menuturkan bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah merancang program sosialisasi, pendampingan, dan mendatangkan narasumber untuk membantu kita. Karenanya mari kita manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Madya, mewakili Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata sebagai pelaksana kegiatan, Glori Hastanto menyebutkan bahwa dengan mengembangkan wisata warga dapat mendatangkan keuntungan ekonomi.
Baca Juga: Awas, peretasan akun WA, ini akibatnya
“Jika kita bisa memaksimalkan potensi desa dan membuat turis mau datang maka nantinya kita bisa mendapatkan uang. Orang yang datang berwisata akan memberikan dampak positif bagi warga dari sisi ekonomi,” ucap Glori Hastanto.
Kawasan Candi Borobudur yang telah ditetapkan sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) memiliki banyak desa wisata penyangga.
Potensi pariwisata yang dapat dikembangkan mulai dari wisata alam, agrowisata, atraksi budaya dan pengembangan berbagai produk ekonomi kreatif berupa kerajinan, cendera mata hingga kuliner lokal.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini meliputi para pelaku dan penggerak desa wisata seperti Pokdarwis, BUMDES, UMKM, koperasi, pemandu wisata, karang taruna hingga Ibu-Ibu PKK.(*)