Ini bahayanya RSV bagi tumbuh kembang anak, simak penjelasan dokter

photo author
- Minggu, 2 November 2025 | 06:30 WIB
Ilustrasi anak sakit  (ANTARA/Pexels-cottonbro studio)
Ilustrasi anak sakit (ANTARA/Pexels-cottonbro studio)



HARIAN MERAPI- Dokter mengingatkan orang tua untuk memperhatikan kesehatan anaknya, terutama terkait dengan tumbuh kembang anak.


Menurut dokter, infeksi Respiratory Syncytial Virus (RSV) dapat menyebabkan penyakit bronkiolitis yang bisa mengganggu tumbuh kembang anak.


Dokter spesialis anak Dr. Ian Suryadi Suteja, M.Med Sc, Sp.A mengemukakan Respiratory Syncytial Virus (RSV) bisa menjadi penyebab penyakit bronkiolitis hingga mengganggu tumbuh kembang pada anak.

Baca Juga: Ramalan zodiak Aries berlaku sepekan mulai Minggu 2 November 2025, memperbarui gairah dan tujuan Anda

Dalam diskusi kesehatan di Jakarta, dokter Ian mengatakan pada penyakit bronkiolitis akibat dari virus RSV, di mana paru-parunya menjadi menyempit dan saluran napas semuanya menjadi kontraksi hingga berisiko mengalami asma.

“Kalau pada anak kecil, itu juga bisa menyebabkan asma, karena bronchiolitis ini, kalau dia pun sembuh bisa menyebabkan perubahan struktur pada saluran pernafasannya terutama di paru-parunya, sehingga dia bisa risiko mengalami asma di kemudian hari,” kata dia.

Dokter Ian menyampaikan bahwa RSV merupakan salah satu yang menyebabkan gejala mengalami lower respiratory tract infection (LRTI) atau infeksi saluran penapasan bawah bisa menyebabkan sampai sesak napas, paru-parunya bermasalah, kadar saturasi oksigennya rendah, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Tunggu pembangunan Pusat, Sekolah Rakyat Sukoharjo diharapkan buka tahun 2026

Menurut dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) itu, virus RSV bisa menyerang seluruh kelompok usia, namun yang berbahaya salah satunya jika dialami bayi yang prematur dan di bawah usia 2 tahun.

Pada anak yang termasuk kelompok dengan faktor risiko lebih rentan mengalami infeksi RSV yang berat contohnya pada mereka yang lahir prematur atau berat bayinya lahir rendah di bawah 2.500 gram.

Kemudian, mereka yang punya penyakit jantung bawaan atau bocor, penyakit paru-paru kronis, atau beberapa kondisi medis lainnya seperti punya down syndrome karena daya tahan tubuh rendah.

“Mereka yang gizinya buruk, gangguan otot syaraf, jadi kalau mereka punya sekelompok faktor risiko ini. Hati-hati banget anak di bawah 2 tahun kan bisa mengalami bronkitis tadi, tapi terutama lagi di bawah 6 bulan, angka kejadiannya sangat tinggi untuk mengalami infeksi paru berat akibat RSV,” tutur dia.

Baca Juga: Jadilah guru produktif dan inovatif

Dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu mengatakan pada anak kecil atau bayi dengan infeksi RSV berat bisa mengganggu tumbuh kembangnya.

Menurut dia, anak mengalami penurunan berat badan bahkan ada beberapa kasus RSV membuat kadar oksigennya rendah sekali.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X